Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Jam Hartati Diperiksa

Kompas.com - 28/07/2012, 05:15 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi memeriksa pengusaha Hartati Murdaya Poo terkait dugaan korupsi pengurusan hak guna usaha lahan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Buol, Sulawesi Tengah, Jumat (27/7). Hartati tiba pukul 10.00 dan diperiksa hingga pukul 22.00.

”Hartati diperiksa berkaitan dengan Bupati Buol (Amran Batalipu) dan yang bersangkutan sebagai saksi untuk tersangka GS (Gondo Sudjono),” kata Johan Budi SP, Juru Bicara KPK.

Gondo adalah Direktur Operasional PT Hardaya Inti Plantation (HIP), perusahaan perkebunan kelapa sawit milik Hartati di Kabupaten Buol. KPK menetapkan Amran dan Gondo, serta petinggi PT HIP lainnya, Yani Anshori, sebagai tersangka kasus ini.

Sebelumnya, KPK menangkap Amran untuk kasus dugaan suap Rp 3 miliar yang dilakukan Yani dan Gondo. Uang suap itu diduga terkait penerbitan hak guna usaha lahan perkebunan sawit PT HIP dan PT Cipta Cakra Murdaya (CCM) yang juga milik Hartati.

Dari hasil penyelidikan KPK, ada perintah Hartati kepada Yani untuk memberikan uang kepada Amran terkait penerbitan hak guna usaha lahan PT HIP dan PT CCM.

Amran minta bantuan

Seusai diperiksa, kepada wartawan, Hartati mengatakan sudah menjelaskan semuanya kepada penyidik KPK. Namun, dia mengaku tidak pernah memberikan bantuan kepada Amran.

Dia mengatakan, Amran memang pernah meminta uang bantuan kepadanya sebesar Rp 3 miliar. ”Tetapi, setahu saya yang dikasih Rp 1 miliar, tetapi bukan saya yang kasih,” kata Hartati yang didampingi penasihat hukumnya, Patra M Zein.

Mengenai rekaman penyadapan telepon antara dirinya dan Amran, Hartati mengatakan pernah mendengar soal rekaman yang dimiliki KPK tersebut.

”Tetapi itu bukan (pembicaraan) soal suap. Soal bantuan pilkada, saya tidak jelas apa. Tetapi yang jadi tekanan adalah masalah keamanan,” katanya.

Patra M Zein, yang mendampingi Hartati selama diperiksa, mengatakan, kantor perusahaan milik Hartati, PT HIP, di Buol sering mendapat ancaman dari orang-orang tak dikenal.

(ray/bil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com