Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Medan Pembantaian di Aleppo

Kompas.com - 28/07/2012, 04:51 WIB

damaskus, jumat - Pasukan Presiden Bashar al-Assad memperbarui pola penyerangan terhadap oposisi di Aleppo, kota besar kedua Suriah, dengan memperluas target serangan. AS dan PBB khawatir kota komersial itu bisa menjadi medan pembantaian baru, sebuah bencana kemanusiaan bagi Suriah.

Pertempuran antara prajurit rezim dan oposisi di Aleppo memasuki hari ketujuh, Jumat (27/7). Oposisi berusaha keras memblokade beberapa ruas jalan untuk menghalangi tentara serta menyasar instalasi keamanan. Baik oposisi maupun militer berusaha menghindari kontak senjata dalam jarak dekat di kota berpenduduk 2,5 juta jiwa itu.

Departemen Luar Negeri AS yang mengutip sebuah laporan mengatakan, konvoi tank, pelontar roket, dan kendaraan lapis baja milik pemerintah telah bergeser ke Aleppo. Semua itu ditambah intensitas serangan helikopter dan jet-jet tempur menunjukkan eskalasi serius situasi di kota tersebut.

”Ini kekhawatiran kami bahwa kami akan melibat pembantaian di Aleppo, dan tampaknya untuk maksud itulah rezim mengerahkan pasukannya,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Victoria Nuland.

Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia, Navi Pillay, menyerukan kepada pihak yang bertikai agar menghindari jatuhnya korban rakyat sipil. Dia prihatin dengan potensi terjadinya pertempuran besar-besaran di Aleppo. Satu bencana kemanusiaan jika banyak warga sipil yang menjadi korban jiwa.

Kementerian Luar Negeri Perancis dan Inggris juga mengeluarkan peringatan akan terjadinya pembantaian dan tragedi kemanusiaan di Aleppo.

Laporan terbaru dari Aleppo menyebutkan, prajurit yang ditempatkan di pinggiran kota komersial itu melepaskan tembakan mortir di bagian barat Saladin, Al-Sukkari, Al-Fardos, Bustan al- Joz, Al-Masyhad, dan Al-Azamiya. Sementara helikopter-helikopter serbu Mi-25 buatan Rusia menembakkan roket ke distrik Al-Sakhour di timur.

Organisasi Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR) melaporkan, pasukan oposisi juga terlibat bentrokan senjata dengan militer distrik Jamiliya, yang berdekatan dengan kota tua bersejarah Aleppo di Mahatat Baghdad dan Alun-alun Saadallah al-Jabiri. Ratusan keluarga mengungsi.

Legislator membelot

Dari Turki dilaporkan, seorang anggota parlemen Suriah dari Aleppo telah membelot ke Turki. ”Saya telah menyeberang ke Turki dan membelot dari rezim tiran ini karena represi dan penyiksaan yang mereka lakukan terhadap bangsa yang hanya menuntut hak-hak minimum,” ujar Ikhlas al-Badawi, salah satu anggota parlemen yang terpilih dalam pemilu Mei lalu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com