Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden SBY: Atasi Kelangkaan Kedelai

Kompas.com - 24/07/2012, 20:12 WIB
Hindra Liauw

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan menteri dan pejabat terkait untuk mengatasi kelangkaan pasokan kedelai. Kelangkaan kedelai yang berimbas pada perajin tahu dan tempe di Tanah Air menjadi perhatian Kepala Negara.

"Semua pihak yang memiliki andil untuk bisa mengupayakan agar tidak terjadi kelangkaan di sektor kedelai," kata Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha kepada para wartawan di depan Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/7/2012).

Menurut Julian, Presiden meminta kekurangan stok kedelai dapat diatasi secara cepat. Saat ini, menteri dan pejabat di bawah koordinasi Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa tengah bekerja untuk memenuhi permintaan kedelai.

Saat ini, Amerika Serikat, pemasok kedelai, gandum, jagung utama ke Indonesia, tengah dilanda kekeringan. Hal ini turut berimbas pada pasokan kedelai ke Indonesia.

Menteri Pertanian Suswono, Ketua Komite Tetap Ketahanan Pangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia Franciscus Welirang, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Anton Supit, serta Direktur Center for Agricultural Policy Studies Tito Pranolo secara terpisah membenarkan bahwa Indonesia akan terkena dampak kekeringan itu.

Industri yang akan terkena dampak kekeringan di AS itu, antara lain, industri pangan yang berbasis ketiga komoditas itu, seperti roti, daging ayam, daging sapi, tahu, dan tempe.

Laporan dari Departemen Pertanian AS menyebutkan, produksi jagung anjlok dari 376,2 juta ton tahun lalu menjadi 330 juta ton tahun ini. Produksi kedelai turun dari 81,25 juta ton menjadi 76,25 juta ton.

Di Solo, Jawa Tengah, Ketua Paguyuban Perajin Tahu Tempe Sumber Rejeki, Aco Warso Praja Sumitra, di Mojosonong, Solo, mengungkapkan, dampak kenaikan harga kedelai terutama menimpa perajin tahu skala kecil.

Dari 55 perajin tahu dan tempe yang bernaung di bawah paguyuban, 30 persen perajin menghentikan produksi. Mereka memilih mengambil tahu dari perajin skala besar yang masih berproduksi.

Di Kota Tegal, sejumlah perajin tahu dan tempe di sentra industri tahu dan tempe Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, berharap pemerintah memberikan subsidi atas harga kedelai yang terus melambung.

Ketua Primer Koperasi Tahu dan Tempe Indonesia Kota Tegal Maskuri mengatakan, kenaikan harga kedelai dari sekitar Rp 5.500 per kilogram menjadi Rp 7.750 per kilogram sangat menyulitkan perajin yang berjumlah 283 orang. Saat ini, perajin nyaris tidak memperoleh keuntungan dari usaha mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Serba-Serbi Pembelaan Kubu Prabowo-Gibran dalam Sidang Sengketa Pilpres di MK

    Nasional
    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Kecerdasan Buatan Jadi Teman dan Musuh bagi Industri Media

    Nasional
    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Saat Sengketa Pilpres di MK Jadi Panggung bagi Anak Yusril, Otto, Maqdir, dan Henry Yoso...

    Nasional
    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Pemerintah Kembali Banding di WTO, Jokowi: Saya Yakin Kita Mungkin Kalah Lagi, tapi...

    Nasional
    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Menteri ESDM Pastikan Divestasi Saham PT Freeport Akan Sepaket dengan Perpanjangan Kontrak Hingga 2061

    Nasional
    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Kata Bahlil Usai Terseret dalam Sidang MK Imbas Dampingi Gibran Kampanye di Papua

    Nasional
    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    [POPULER NASIONAL] Gugatan Anies dan Ganjar Tak Mustahil Dikabulkan | Harvey Moeis Tersangka Korupsi

    Nasional
    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar

    Nasional
    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

    Nasional
    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

    Nasional
    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

    Nasional
    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

    Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

    Nasional
    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

    Nasional
    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com