Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calo CPNS Catut Nama Kepala BKD

Kompas.com - 21/07/2012, 19:51 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Para kepala sekolah di Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, mengeluhkan maraknya aksi penipuan yang mencatut nama kepala Badan Kepegawaian Daerah setempat, Ruhaedin Djamaludin. Modus penipuan adalah menjanjikan honorer diangkat PNS asal membayar sejumlah uang.

Hal itu dikeluhkan salah satu kepala sekolah di Kolaka. "Namanya (kepala BKD, red) dijual-jual oleh oknum tersebut untuk meraup keuntungan dari korbannya yang notabene adalah kepala sekolah," ucap seorang kepala sekolah.

Sementara itu, Ruhaedin mengakui pihaknya mendapat laporan dari kepala sekolah tentang adanya aksi penipuan yang mencatut nama kepala BKD yang notabene dirinya.

"Nama saya yang dijual-jual. Sampai hari ini sudah banyak menerima laporan dari para kepala, terutama mereka yang tinggal di pelosok. Kata mereka saya meminta sejumlah uang untuk meloloskan guru honorer di sekolahnya agar dijadikan PNS. Inikan tidak benar sama sekali," tegasnya, Sabtu (21/07/2012).

Dia menambahkan, laporan dari beberapa sekolah, pelaku penipuan mengaku sebagai kepala Bagian Pengembangan SDM BKD Kolaka. Dia meminta kepala sekolah untuk mempertemukan guru honorer yang akan diangkat jadi PNS dengan kepala BKD sambil membawa sejumlah uang.

"Pelaku ini mengaku sebagai kepala bagian di BKD menelepon kepala sekolah agar pegawai yang masih honor baik di sekolah maupun SKPD, agar bertemu dengan kepala kantor (BKD), dengan membawa sejumlah uang agar bisa diangkat menjadi PNS," ungkapnya.

Ruhaedin kembali menegaskan bahwa dirinya tidak pernah menyuruh kepala bidang atau meminta uang kepada siapapun terkait penerimaan CPNS di Kolaka.

"Sekarang di BKD sendiri itu kan sudah tidak ada pungutan apa-apa, baik itu mengurus kenaikan pangkat atau mengurus surat pensiun. Sudah tidak ada lagi pembayaran," tegasnya.

Menurutnya, kalau ada pengumuman PNS pasti melalui SKPD masing-masing, tidak seperti yang dijanjikan oleh oknum tersebut.

Menurut Ruhaedin, peristiwa ini ternyata bukan yang kali pertama terjadi. Tahun lalu aksi penipuan dengan modus serupa juga menimpa beberapa kepala sekolah

"Tahun lalu itu juga seperti ini, mengatasnamakan kepala BKD dan meminta sejumlah uang. Modusnya masih tetap masalah PNS. Korbannya selalu saja guru honorer yang berada di pelosok Kolaka," katanya.

Sementara itu, salah satu kepala sekolah yang berada di pelosok Kolaka bernama Asnawi (SMP I Uluiwoi) mengaku dirinya adalah salah satu korban penipuan tersebut.

"Saya ketemu dengan kepala BKD untuk mempertanyakan masalah itu. Saya kaget tiba-tiba ditelepon oleh orang yang mengaku kepala BKD dan meminta saya bertemu dengan kepala BKD terkait tenaga honoter yang mengajar di sekolah saya," ungkapnya.

Biasanya, lanjut Asnawi, masalah guru honorer di sekolah pasti ada pemberitahuan dari kepala UPTD Pendidikan yang ada di kecamatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com