JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng mengaku tak mengetahui persis ruangan di kementeriannya yang diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Kendati demikian, Andi, yang juga politisi Partai Demokrat, siap bekerja sama dengan KPK.
"Kami di Kemenpora sejak awal sudah menegaskan, Kemenpora siap bekerja sama secara penuh dengan KPK. Jadi, kapan saja mau melakukan, mencari berkas, atau melakukan penggeledahan, itu tentu saja kami akan melayani dengan baik, dan bekerja sama sepenuhnya," kata Andi kepada para wartawan di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (19/7/2012).
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Adnan Pandupraja membenarkan kalau penggeledahan yang dilakukan di ruang Biro Perencanaan Keuangan Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Senayan, serta di gedung arsip Kemenpora, Cibubur, Kamis (19/7/2012) terkait kasus Hambalang.
Menurut Adnan, pihaknya masih perlu mencari bukti-bukti tambahan. "Iya, terkait Hambalang. Kita memang masih perlu mencari bukti-bukti tambahan," kata Adnan di Jakarta, Kamis.
Saat ditanya soal detail penggeledahan, Adnan mengaku tidak tahu. "Saya tidak tahu, nanti saja," katanya.
Termasuk saat ditanya apakah penggeledahan ini menjadi tanda kalau penanganan Hambalang telah ditingkatkan KPK ke tahap penyidikan. Upaya paksa penggeledahan biasanya dilakukan hanya saat KPK telah meningkatkan status kasus ke tahap penyidikan.
Mengenai informasi yang menyebutkan KPK telah menetapkan pejabat Kemenpora berinisial DK sebagai tersangka, Adnan juga enggan menjawabnya. "Nanti saja di KPK," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.