KOMPAS.com — Kelompok Gramedia Majalah, divisi majalah dari Kompas Gramedia, memberikan pemaparan umum dari hasil survei pasar terbarunya dalam forum yang mengangkat tajuk Indonesia's Hottest Insight di Ballroom Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (18/7/2012). Baru saja diperkenalkan, hasil riset ini sudah mendapat respons positif dan dinilai memiliki dampak besar bagi pelaku industri untuk segmen anak, wanita, dan pria.
Indonesia's Hottest Insight merupakan rangkuman dari hasil riset di sembilan kota besar di Indonesia, melibatkan lebih dari 9.000 responden.
Pakar pemasaran Eleanor Modesto berpendapat bahwa pemaparan Indonesia's Hottest Insight masih sebatas permukaan. Kalau menggali lebih detail dari hasil riset ini, pelaku industri bisa mendapatkan lebih banyak informasi yang dapat membantu merancang program untuk menjawab berbagai kebutuhan segmen pasar.
"Banyak peluang yang bisa diciptakan pelaku industri maupun pemasaran, dengan mempelajari hasil riset ini. Selalu ada peluang bagi industri jika mampu melihat kebutuhan masyarakat. Informasi dari hasil riset ini juga membantu mengubah cara berkomunikasi ke segmen pasar menjadi lebih tepat. Karena dengan memahami kebutuhan segmen, akan membuka banyak peluang," jelas Eleanor saat jumpa pers seusai seminar.
Lea Kartika, Direktur Komunikasi PT Ford Motor Indonesia, mengatakan, riset ini dihadirkan pada waktu yang tepat. Karena, menurut dia, banyak perusahaan yang saat ini sedang memulai siklus business plan untuk 2012.
"Insight yang diberikan sangat dibutuhkan untuk menentukan apa yang menjadi strategi tahun depan. Perusahaan bisa memelajari lebih lanjut hasil riset dan membaginya kepada agency dan public relations yang menjadi mitra untuk mendapat data lebih mendalam," jelasnya.
Pengakuan yang sama pun datang dari Samuel Pranata, Marketing Director Martha Tilaar Group. Samuel mengakui insight yang diberikan Gramedia Majalah memberikan inspirasi baru untuk pengembangan program pemasaran. Terutama untuk segmen pria yang ternyata terus berkembang.
"Pasar perempuan bisa digali lagi dan pasar pria bisa menjadi sasaran baru yang bisa dikembangkan, terutama untuk kebutuhan perawatan tubuh. Sebenarnya pria sudah banyak yang datang ke salon untuk reflexiology misalnya, tapi kebutuhan pria pun semakin berkembang dan ini bisa membuka peluang baru," jelasnya saat berbincang dengan Kompas.com.
Elwin Siregar, Group Director Gramedia Majalah, mengatakan, dalam suasana pasar yang dinamis, berbagai industri membutuhkan data berasal dari hasil riset.
"Hasil riset ini memang baru di sembilan kota dan 9.000 responden, yang mungkin belum mewakili seluruh populasi. Beberapa daerah memang belum terjangkau seperti daerah timur, padahal pergerakan ekonomi sudah ke sana. Namun, jika riset seperti ini dikerjakan bersama, gambaran yang didapatkan pun akan lebih besar," jelas Elwin.
Daerah berpotensi besar dan masuk dalam empat besar kota dengan daya serap tinggi seperti Papua dan Gorontalo juga belum tersentuh. Menurut Elwin, riset seperti ini akan memberikan hasil dengan cakupan lebih luas jika dikerjakan bersama-sama. "Riset ini tak berhenti sampai di sini saja," jelasnya.
Meski begitu, dampak riset pasar Gramedia Majalah ini pun sudah terasa. Terutama bagi pelaku pemasaran yang menyasar tiga segmen pasar tersebut. Temuan ini bisa menjadi sumber ide untuk pengembangan produk dan program pemasaran dan promosi, baik oleh media maupun pelaku industri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.