Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muhammadiyah Diharapkan Datang Saat Sidang Isbat

Kompas.com - 17/07/2012, 20:20 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Agama ( Menag) Suryadharma Ali mengatakan, Kementerian Agama (Kemenag) akan mengelar sidang isbat untuk menetapkan awal Ramadhan 1433H pada Kamis (19/7/2012) di Auditorium Kemenag. Dalam sidang isbat tersebut semua ahli hisab, rukyat dan ormas Islam akan diundang.

"Silakan datang ke sidang isbat, rekan-rekan wartawan. Lihat ada rekayasa atau tidak. Sidang itu sangat terbuka dan dihadiri para ahli hisab rukyat, ormas Islam, dan perwakilan dari masyarakat," ungkapnya di kantor Badan Pusat Statistik, Selasa (17/7).

Menurut Suryadharma, pada sidang isbat itu akan dilakukan rukyah untuk menentukan awal Ramadhan. Setelah mendapatkan laporan dari berbagai daerah mengenai rukyah, baru bisa disimpulkan kapan dimulainya puasa.

Selain itu Suryadharma juga mengharapkan kepada Muhammadiyah untuk tetap datang pada sidang isbat tersebut. "Saya berharap Muhammadiyah hadir di sidang isbat. Persatuan dan kebersamaan itu lebih baik daripada perbedaan," harapnya.

Seperti dilansir, mulai tahun ini, Muhammadiyah tidak lagi mengikuti sidang isbat yang biasa digelar Kemenag untuk menentukan awal Ramadhan dan Idul Fitri. Muhammadiyah tetap dengan metodenya menggunakan ilmu eksakta, yaitu astronomi, untuk menetapkan awal puasa Ramadhan dan Idul Fitri.

Tahun ini, Muhammadiyah telah menetapkan awal Ramadhan jatuh pada 20 Juli 2012 dan salat tarawih dimulai pada 19 Juli 2012 malam.

"Kami sudah bisa menetapkan awal puasa, juga hari raya, sampai 100 tahun ke depan. Hal itu karena kami memiliki rumus eksakta, seperti astronomi dan falak, sehingga sidang isbat tidak diperlukan lagi oleh kami," ujar Din Syamsuddin, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, di Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Rabu (27/6/2012).

Sidang isbat adalah sidang untuk memutuskan awal puasa dan jatuhnya hari raya Idul Fitri yang dihadiri ormas Islam. Keputusan dalam sidang isbat sepenuhnya berada di tangan Kemenag.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com