Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambahan Kuota Diutamakan untuk Jemaah 80 Tahun ke Atas

Kompas.com - 17/07/2012, 20:20 WIB
Elok Dyah Messwati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Agama akan meminta penambahan kuota haji kepada Pemerintah Arab Saudi dan memprioritaskan kuota tersebut untuk calon jemaah haji yang berusia di atas 80 tahun.

"Kami akan minta tambahan kuota 30.000 orang dan biasanya dipenuhi 10.000 orang. Sekitar 90 persen dari tambahan kuota itu untuk program haji reguler dan ini akan kami prioritaskan untuk jemaah haji yang lanjut usia, di atas 80 tahun," kata Menteri Agama Suryadharma Ali di Jakarta, Selasa (17/7/2012).

Tahun 2011, tambahan kuota juga diperuntukkan bagi jemaah haji berusia 65 tahun ke atas. Oleh karena itu, beban pelayanan kesehatan juga akan meningkat.

Terkait hasil survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa jemaah haji 2011 puas terhadap pelayanan jemaah haji, menurut Menteri Agama, penilaian itu sangat obyektif.

"Indeks yang diberikan semua memuaskan, dengan nilai rata-rata di atas 80. Memuaskan, tapi transportasi baik udara maupun darat kita menghadapi persoalan yang tidak sederhana. Transportasi ini terkait Pemerintah Arab Saudi. Kami sudah meminta ada gate baru. Dengan gate baru, keterlambatan bisa ditekan menjadi dua-tiga jam dari delapan-sembilan jam," katanya.

Biaya ibadah haji pun mulai tahun 2012 ini naik menjadi 3.216 dollar AS, atau ada kenaikan 84 dollar AS.

"Kenaikan ini tidak bisa dihindari karena ada kenaikan biaya pemondokan, kenaikan avtur, dan kenaikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS. Tapi dengan kenaikan 84 dollar AS itu, jemaah mendapatkan peningkatan keringanan," ucap Suryadharma.

"Ada dana manfaat dari setoran awal mereka dan dipergunakan untuk mereka juga. Ada peningkatan subsidi 2011 ke 2012. Pemondokan tahun 2011 sebesar 3.150 riyal, tahun 2012 naik menjadi 4.300 riyal. Selisih ini ditanggung dengan peningkatan keringanan," tambah Suryadharma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Kasus Pengemudi Fortuner Pakai Pelat TNI Palsu: Pelaku Ditangkap, Dilaporkan ke Puspom dan Bareskrim

Nasional
Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Saat Eks Ajudan SYL Bongkar Pemberian Uang dalam Tas ke Firli Bahuri

Nasional
Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Menlu Retno Bertemu Menlu Wang Yi, Bahas Kerja Sama Ekonomi dan Situasi Timur Tengah

Nasional
Soroti Kasus 'Ferienjob', Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Soroti Kasus "Ferienjob", Dirjen HAM Sebut Mahasiswa yang Akan Kerja Perlu Tahu Bahaya TPPO

Nasional
Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Mengkaji Arah Putusan MK dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Densus 88 Tangkap 7 Terduga Teroris Jaringan Jamaah Islamiyah di Sulawesi Tengah

Nasional
Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Mantan PM Inggris Tony Blair Temui Jokowi di Istana

Nasional
Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Pendukung Akan Aksi di MK, TKN: Turun ke Jalan Bukan Gaya Prabowo Banget, tetapi Keadaan Memaksa

Nasional
Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Menlu China Wang Yi Datang ke Istana untuk Temui Jokowi

Nasional
Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik, Sirajudin Machmud Jadi Saksi Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Banjir Dubai, Kemenlu Sebut Tak Ada WNI Jadi Korban

Nasional
Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Jokowi Ungkap Indikasi Pencucian Uang Lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Pertemuan Jokowi-Megawati yang Seolah Rencana Kosong

Nasional
Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal 'Amicus Curiae' Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Beragam Respons Kubu Prabowo-Gibran soal "Amicus Curiae" Megawati dan Sejumlah Tokoh Lain

Nasional
Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Yusril Harap Formasi Kabinet Prabowo-Gibran Tak Hanya Pertimbangkan Kekuatan di DPR

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com