Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JJ Rizal: Tinggalkan Slogan Kebetawian

Kompas.com - 15/07/2012, 14:15 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga etnis Betawi di Jakarta semakin rasional menghadapi Pemilukada. Oleh sebab itu, tiap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur sebaiknya menanggalkan slogan-slogan berbau etnis kebetawian untuk meraih simpati warga.

"Kalau masih banyak calon yang masih mengampanyekan etnis mereka, ras mereka, itu kemunduran bagi Jakarta dan gagal menjadikan Jakarta sebagai muka indonesia," ujar sejarawan JJ Rizal usai diskusi Polemik di Warung Daun, Jl. Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (14/7/2012).

Ia melanjutkan, seharusnya para cagub-cawagub yang mengusung slogan kebetawian, meletakan ke-Indonesia-an diatas segala-galanya. Karena, masyarakat di Jakarta sendiri, terdiri dari beragam suku dan etnis, sementara untuk etnis Betawi sendiri, berada nomor dua paling banyak setelah etnis Jawa.

"Kita dibentuk dari berbagai macam etnik, tapi didalam kelompok etnik, menempatkan mahkota bangsa baru, namanya Indonesia, jadi mahkota ke-Indonesia-an harus diatas dari etnisitas," lanjutnya.

Menurutnya, dalam pesta demokrasi lima tahunan warga Jakarta tahun ini, terjadi perubahan. Fenomena yang muncul adalah, warga Betawi tidak membabibuta memilih pasangan calon yang berasal dari etnis yang sama. Warga Betawi percaya, belum tentu ada korelasi antara calon yang berasal dari Betawi terhadap perubahan nasib warganya sendiri.

"Yang mereka kangenin, bukan mimpi calon yang berasal dari etnis mereka akan naik, tapi karena ada perubahan Jakarta yang lebih baik," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com