Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oeray dan Djerandeng Layak Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 13/07/2012, 08:27 WIB
Hermas Effendi Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Usul pengajuan Johanes Chrisostomus Oevaang Oeray dan Djerandeng Abdurachman sebagai pahlawan nasional mendapat dukungan dari sejumlah kalangan. Dua tokoh Kalimantan Barat (Kalbar) tersebut dinilai pantas karena berjasa pada masa perjuangan.

Tokoh Kalbar Oesman Sapta mengatakan, dirinya merasa heran jika kedua tokoh Kalbar tersebut masih dipertanyakan jasanya terhadap republik ini.

"Ini jelas dua tokoh yang memiliki bukti-bukti perjuangan terhadap kemerdekaan negara ini. Kenapa masih dipertanyakan?" kata pengusaha nasional itu saat berbicara dalam seminar nasional "Pengusulan JC Oevaang Oeray dan Djerandeng Abdurachman sebagai Pahlawan Nasional", Kamis (12/7/2012) di Jakarta.

Oesman menyatakan, dukungan tersebut bukan karena dirinya berasal dari Kalbar. "Saya tidak melihat dari mana asal-usulnya, tidak melihat warna kulit. Saya melihat perjuangan hidup dari dua nama besar ini. Perjuangan keduanya pantas dijadikan contoh bagi anak cucu," katanya.

Bagi Oesman, gelar pahlawan bukan milik suku. "Pahlawan milik semua anak bangsa. Jadi tidak perlu lagi mempertanyakan ideologi terhadap kedua tokoh tersebut. Keduanya telah membuktikan jika NKRI dan Pancasila menjadi harga mati. Mereka gigih memperjuangkan ini. Ini akan menjadi motivasi membangkitkan semangat generasi muda. Itu contoh yang bagus," jelas Oesman.

JC Oevaang Oeray merupakan anggota konstituante yang berjuang mengegolkan Pancasila sebagai dasar negara. Presiden Soekarno merujuk hasil sidang DPRD Kalbar yang menetapkan Oevaang Oeray menjadi Gubernur Kdh Tingkat I Kalbar pada Januari 1960-1966.

Adapun Djerandeng Abdurachman dikenal berjasa dalam membangun konsep Indonesia di Kalbar. Djerandeng dikenal sebagai wartawan yang pernah dibuang ke Boven Digoel.

Tulisannya di Soeara Ambon berhasil mendapat perhatian dunia internasional dan membuat pemerintah Hindia Belanda dihujat dunia. Akibatnya, tahanan politik di Boven Digoel dipulangkan ke daerah asalnya masing-masing.

Dukungan juga disampaikan Wakil Ketua MPR Hajriyanto Y Thohari. "Saya menyambut baik upaya pengusulan gelar pahlawan nasional bagi tokoh anak bangsa yang telah berjuang dan berjasa bagi kemerdekaan Republik Indonesia," kata politisi Partai Golkar ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com