Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lima Tewas akibat Bentrok di Buru

Kompas.com - 12/07/2012, 08:22 WIB

AMBON, KOMPAS.com — Sedikitnya lima orang tewas akibat bentrokan yang terjadi di lokasi pertambangan emas di kawasan Gunung Botak, Desa Wamsaid, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru, Rabu kemarin.

Bupati Buru Ramly Umasugi yang dihubungi, Kamis (12/7/2012) pagi ini, menyatakan, satu korban lain mengalami luka serius. Sejauh ini, korban belum sempat teridentifikasi. Hanya saja, yang terluka serius dievakuasi ke RSU Namlea, ibu kota Kabupaten Buru.

"Korbannya belum teridentifikasi. Namun, bisa dipastikan berasal dari penduduk setempat maupun warga Indonesia asal luar Maluku yang melakukan penambangan emas tanpa izin (peti)," ujarnya.

Bupati Ramly Umasugi yang sedang menuju Bandara Internasional Pattimura Ambon untuk terbang ke Namlea menyatakan, aparat keamanan telah berhasil mengendalikan bentrokan di sana. "Bentrokan telah dilerai dan personel polisi/TNI AD mengendalikan stabilitas keamanan di sana," katanya.

Disinggung upaya Pemkab Buru untuk menangani peti, Ramly menjelaskan, pihaknya sedang menunggu keputusan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terkait pertambangan. "Jadi penanganan untuk penambangan emas secara bertanggung jawab sudah dilakukan Pemkab Buru. Hanya saja, masih menunggu keputusan Kementerian ESDM," ujarnya.

Sebelumnya, salah satu warga Namlea, Rudy Tan, mengatakan, sedikitnya tiga orang petambang emas di kawasan Gunung Botak mengalami luka-luka ringan maupun berat akibat dibacok orang tak dikenal pada 9 Juli 2012. Ketiga warga pendatang yang sedang melakukan pengolahan material pasir dan tanah menggunakan mesin tromol untuk mendulang logam mulia ini dibacok sehingga dilarikan ke RSU Namlea.

Menurut Rudy, ketiga pendulang emas ini tidak diketahui identitasnya karena mereka merupakan warga pendatang dari daerah lain, serta satu korban di antaranya dalam kondisi kritis dan masih menjalani perawatan intensif di RSU Namlea.

Perkelahian akibat perebutan lahan tambang yang berujung kematian di lokasi peti Gunung Botak sudah sering kali terjadi, tetapi sejauh ini aparat kepolisian belum menahan satu pun tersangka dari sejumlah insiden.

Sejak lokasi pertambangan emas rakyat ini ditemukan beberapa waktu lalu, terjadi sejumlah insiden yang mengakibatkan korban jiwa maupun luka-luka seperti tanggal 15 Mei 2012, atau tanah longsor pada lubang galian yang menewaskan dua pendulang pada tanggal 11 Juni lalu, dan juga perebutan lahan galian yang berakibat dua petambang tewas.

Pendulang yang mengoperasikan mesin ini selalu bekerja 24 jam secara bergantian untuk memisahkan butiran emas dari material tanah dan pasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com