Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Regenerasi Jangan Dipaksakan

Kompas.com - 12/07/2012, 05:59 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, mengatakan, jangan ada pemaksaan regenerasi kepemimpinan Indonesia mendatang. Menurut Megawati, proses regenerasi harus berjalan alami agar menghasilkan pemimpin yang baik.

"Regenerasi pasti berjalan. Regenerasi itu sifatnya alami. Jangan regenerasi rekayasa," kata Megawati di Jakarta, Rabu (11/7/2012).

Hal itu dikatakan Megawati ketika ditanya proses regenerasi di internal PDIP menghadapi pemilu Presiden 2014 .

Menurut Megawati, jangan ada dikotomi usia atau memaksakan agar tokoh muda maju sebagai pemimpin negara. Dia menyindir banyaknya politisi muda yang tersangkut kasus korupsi belakangan ini.

"Jadi jangan didikotomikan. Regenerasi boleh, tapi alami saja. Regenerasi kalau direkayasa ada unsur pemaksaan," kata mantan Presiden itu.

Senada dikatakan Ketua DPP PDIP Maruarar Sirait, bahwa regenerasi jangan dipaksakan. Menurut dia, Megawati selaku kletua umum telah memberi ruang kepada kader PDIP untuk maju dalam Pilpres 2014 .

"Pak Pramono Anung, Puan Maharani, Ganjar Pranowo, saya juga diberi kesempatan tampil. Tapi, kalau disurvei, (elektabilitas) ngga sampai satu persen. Jadi regenerasi jangan dipaksakan," kata Maruarar.

Seperti diberitakan, proses regenerasi di internal PDIP terus dilontarkan suami Megawati, Taufik Kiemas. Dia berharap Megawati tak maju lagi dalam Pilpres dan memberi ruang bagi tokoh muda. Taufik juga berharap partai politik lain melakukan hal yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Jadi Presiden Terpilih, Prabowo Tidak Mundur dari Menteri Pertahanan

Nasional
Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com