JAKARTA, KOMPAS.com - PT Yodya Karya mengakui bahwa proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Bogor, Jawa Barat, dibangun dengan perencanaan yang tidak sempurna. PT Yodya Karya adalah BUMN yang menjadi pemenang tender untuk perencana proyek P3SON.
"Kalau perecanaan dikatakan belum sempurna memang benar," kata Yudi Wahyono Direktur PT Yodya Karya saat rapat Panitia Kerja P3SON Komisi X DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
Hal itu dikatakan Yudi menanggapi pernyataan Paulus P Raharjo Guru Besar Universitas Parahyangan bahwa perencanaan proyek sekitar Rp 1,2 triliun itu tidak sempurna.
Selain itu, hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan wilayah Hambalang tidak layak huni lantaran rawan terjadi pergeseran tanah atau tanah longsor. Kepala PVMBG Surono mengatakan, kondisi wilayah Hambalang dipenuhi bebatuan lempung.
Batuan lempung yang sangat keras akan menjadi lembek jika terkena air. Akibatnya, tanah bisa amblas jika ada beban bangunan diatasnya. Jika terkena panas, tanah akan retak-retak.
Menurut Surono, hasil penelitian itu sudah diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Daerah Bogor sejak tahun 2000-an.
Yudi mengatakan, pihaknya melakukan perencanaan berdasarkan surat acuan dari Kementrian Pemuda dan Olahraga. Pihaknya diminta merencanakan pembangunan 14 gedung di titik-titik yang sudah ditentukan.
Yudi menambahkan, pihaknya melakukan penelitian sendiri kondisi tanah tanpa melihat hasil penelitian PVMBG. "Kami tidak konsultasi dengan Mbah Surono," kata Yudi.
Anggota Panja dari Fraksi Partai Golkar Zulfadli mempertanyakan bagaimana bisa pembangunan proyek triliunan rupiah dengan perencanaan yang tidak sempurna. "Bayangkan, megaproyek perencanaannya kurang sempurna. Ini yang bertanggungjawab konsultan perencana," ucap dia.
Seperti diberitakan, dua bangunan di dalam lokasi proyek Hambalang ambruk karena tanahnya amblas. Insiden itu terjadi Kamis 24 Mei 2012 tengah malam setelah hujan deras menguyur kawasan itu. Saat ini, pembangunan proyek itu tengah dihentikan sementara.
Pemerintah sudah mengucurkan dana hingga Rp 675 miliar untuk proyek itu. Adapun dana senilai Rp 578 miliar untuk kelanjutan proyek masih diblokir oleh Komisi X hingga ada kejelasan mengenai layak tidaknya proyek dilanjutkan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.