JAKARTA, KOMPAS.com - Proyek Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Bukit Hambalang, Jawa Barat, disebut bisa diperbaiki dengan rekayasa teknologi. Jika diperbaiki, P3SON itu aman untuk ditempati. Bahkan, umur bangunan disebut bisa mencapai 50 tahun.
Hal itu disampaikan oleh Paulus P Raharjo Guru Besar Universitas Parahyangan saat pemaparan hasil penelitian di Panitia Kerja P3SON Komisi X DPR di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (10/7/2012).
"Itu (P3SON) bisa diobati, bisa sembuh dalam jangka waktu panjang. Secara teknis umur bangunan itu sampai 50 tahun. Setelah itu perlu ditinjau kembali," kata Paulus.
Seperti diberitakan, dua bangunan di dalam lokasi proyek Hambalang ambruk karena tanahnya amblas. Insiden itu terjadi Kamis 24 Mei 2012 tengah malam setelah hujan deras menguyur kawasan itu. Saat ini, pembangunan proyek itu tengah dihentikan sementara.
Sebelumnya, hasil penelitian Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menyebutkan wilayah Hambalang tidak layak huni lantaran rawan terjadi pergeseran tanah atau tanah longsor. Kepala PVMBG Surono mengatakan, kondisi wilayah Hambalang dipenuhi bebatuan lempung.
Batuan lempung yang sangat keras, kata Surono, akan menjadi lembek jika terkena air. Akibatnya, tanah bisa amblas jika ada beban bangunan diatasnya. Jika terkena panas, kata dia, tanah akan retak-retak.
"Untuk mengindari hal-hal seperti ini (tanah longsor), tidak boleh ada air yang meresap ke bawah permukaan. Hindari seketat mungkin air tanah meresap," kata Surono.
Paulus mengatakan, perbaikan bisa dilakukan dengan merelokasi bangunan yang berdiri diatas alur air. Perlu dilakukan penataan aliran air tanah maupun aliran air permukaan sehingga konstruksi, bangunan, dan infrastruktur yang sudah ada tetap aman.
Menurut Paulus, daerah yang dipenuhi dengan bebatuan lempung tetap bisa dibangun asalkan dibangun dengan rekayasa teknologi. Dia memberi contoh pembangunan perumahan di kawasan Sentul, Bogor.
Dedi Gumilar anggota Panja dari Fraksi PDI Perjuangan mengatakan, perlu ada hasil analisa pembanding sebelum Panja menyimpulkan untuk melanjutkan atau tidak proyek Hambalang. Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Bandung diminta melakukan penelitian sebagai pembanding.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.