Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 10/07/2012, 07:15 WIB

KOMPAS.com - Penurunan berbagai fungsi tubuh pada orang lanjut usia ikut menyebabkan nafsu makan mereka menurun. Sayangnya mereka juga kerap sulit disuruh makan sehingga para lansia tersebut rawan kekurangan gizi.

Dr. Wisjnu Wardhana SpPD FINASIM, dari Rumah Sakit Cipto Mangungkusumo menjelaskan, penyebab malnutrisi atau kurang gizi pada orang berusia lanjut bersifat multifaktor. Salah satu faktor pemicunya adalah psiko-kognitif atau gangguan di otak, menurunnya saraf pengecap, turunnya produksi air liur, gigi tanggal, gusi menciut dan refleks peregangan dinding lambung berlebihan .

Faktor-faktor itu, kata wisjnu, akan menurunkan kemampuan membedakan bau dan rasa, menimbulkan masalah dalam mengunyah dan ada kecenderungan cepat merasa kenyang. "Akibatnya, asupan makanan akan menurun," katanya.

Untuk menyiasatinya, pemberian jenis makanan dan waktunya harus disesuaikan. "Tidak bisa seperti orang kebanyakan pada umumnya dengan pola makan pagi, siang dan malam, pada lansia mereka bisa makan kapan saja saat lapar," imbuhnya.

Wisjnu menambahkan, makanan yang diberikan sebaiknya harus yang lunak, banyak mengandung serat, ada kandungan karbohidrat kompleks, protein tinggi dan lemak supaya tidak gampang lemas. Jumlah asupan makanan juga tidak perlu sebanyak orang dewasa karena orang berusia di atas 60 tahun sudah mengalami penurunan fungsi tubuh. Demikian juga dengan kebutuhan cairan. Apabila orang normal membutuhkan cairan hingga 70 persen, pada lansia hanya membutuhkan sekitar 40 persen.

Pemberian vitamin pada lansia pada dasarnya tidak dilarang selama kebutuhan nutrisi lain cukup.  "Kalau asupan karbohidrat, protein dan lemaknya kurang, vitamin apapun tidak akan bermanfaat pada tubuhnya," tambahnya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com