JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi XI DPR Arif Budimanta menyatakan, jika Indonesia akan membantu negara-negara yang sedang sakit sistem keuangannya, pemerintah bisa membantu secara bilateral, dan tidak perlu melalui lembaga Badan Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF).
Cara membantu dengan bilateral malah dapat meningkatkan hubungan baik antar-pemerintah RI dengan negara-negara yang dibantu secara jangka panjang. "Hal ini yang dulu dilakukan Indonesia dengan India dan bebrapa negara di Afrika lainnya selama ini," tandas Arif kepada Kompas, Senin (9/7) pagi ini.
Menurut Direktur Megawati Soekarnoputri Institute itu, syarat pinjaman dari IMF cenderung memperlemah kedaulatan sistem keuangan sebuah bangsa. "Kedepan mungkin lebih baik IMF dibubarkan, karena tidak berbeda jauh dengan lintah darat," tambahnya.
Arif menyatakan, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono harus berani mengatakan bahwa IMF bukanlah solusi dalam proses penyelesaiaan krisis keuangan global, tetapi IMF adalah bagian dari problem rusaknya sistem keuangan global saat ini. "Krisis keuangan global yang terjadi sekarang ini bukan diakibatkan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia. Akan tetapi, lebih diakibatkan oleh hancurnya sistem kapitalisme barat, kerakusan dan ketidak hati-hatian manajemen industri keuangannya. Sebut saja seperti Lehman Brothers, NorthernRock, BNP Paribas yang bangkrut karena salah urus manajemen," papar Arif.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.