Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Urbanisasi Semakin Berat

Kompas.com - 07/07/2012, 05:46 WIB

Singapura, Kompas - Tantangan urbanisasi yang semakin kompleks harus diselesaikan dengan solusi yang terintegrasi. Tantangan ini menjadi kesempatan untuk mengubah kota dan kehidupannya asalkan dilakukan dengan kepemimpinan yang kuat, kemitraan dengan swasta, dan didukung sepenuhnya oleh warga kota.

Demikian kesimpulan dari World Cities Summit di Singapura yang ditutup Rabu (4/7). Konferensi dunia mengenai masalah perkotaan ini diikuti 18.000 delegasi dari 104 negara atau kawasan dari seluruh dunia.

Dalam konferensi ini juga digelar pameran mengenai teknologi terdepan dan praktik terbaik di lebih dari 28 kota besar dan 130 perusahaan di seluruh dunia. Konferensi ini juga dihadiri peserta baru dari China, Rusia, India, negara-negara di ASEAN, Afrika, dan Amerika Selatan.

Namun, Deputi Gubernur DKI Jakarta Bidang Transportasi, Lingkungan, dan Industri Sutanto Soehodo mengatakan, urbanisasi di Jakarta perlu dicegah. Pasalnya, daya dukung kota sudah sangat tidak memadai.

”Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus melakukan pembangunan infrastruktur agar warganya bisa beraktivitas dengan baik. Namun, jika urbanisasi tidak dicegah, seberapa pun infrastruktur dibangun, tidak akan mencukupi kebutuhan kota Jakarta,” kata Sutanto, Jumat (6/7).

Ia melanjutkan, selama Jakarta masih menjadi gula, akan banyak orang daerah yang berdatangan untuk mengejar kesempatan. ”Oleh karena itu, sebaiknya gula itu harus dilempar ke luar Jakarta. Sayangnya, ini bukan wewenang Jakarta, melainkan pemerintah pusat,” ujarnya.

Dalam konferensi ini, sejumlah perjanjian kerja sama ditandatangani antara pejabat kota dan pihak swasta yang akan melakukan pembangunan di kota tersebut.

Ng Lang, Chief Executive Officer Urban Redevelopment Authority Singapura selaku penyelenggara World Cities Summit, mengatakan, ”Konferensi ini membawa para pemimpin pemerintah dan industri dari seluruh dunia bersama-sama membicarakan tantangan dan berbagi praktik terbaik untuk membangun kota yang layak huni dan berkelanjutan.”

Menyinggung arah masa depan World Cities Summit, Khoo Teng Chye, Direktur Eksekutif Centre for Liveable Cities Singapura, mengatakan, ”Karena persoalan air dan pengolahan sampah mengambil bagian penting dalam konteks kota yang layak huni dan berkelanjutan di masa depan, maka konferensi ini akan mengambil peran sebagai platform yang terintegrasi untuk mendorong pemerintahan yang dinamis, menjadi masterplan, dan memimpin solusi perkotaan di masa depan.”

World Cities Summit 2013 akan diselenggarakan di Bilbao, Spanyol, pemenang perdana dari Lee Kuan Yew World City Prize. Ini merupakan pertama kalinya konferensi ini dilakukan di luar Singapura. (ARN)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com