Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenangan Tertunda Nasabah Bank Century

Kompas.com - 06/07/2012, 05:51 WIB

Oleh Suhartono

Empat tahun sudah berlalu. Namun, upaya Zaman Siput Lokasari (61) mendapatkan kejelasan pengembalian uangnya dan kawan-kawannya belum juga pasti. Siput Lokasari dan kawan-kawan masih harus menunggu. Entah sampai kapan. 

Sekitar Rp 1,4 triliun dana simpanan nasabah Bank Century—kini Bank Mutiara—yang dipindahkan ke produk investasi reksa dana Antaboga Delta Sekuritas tak kunjung kembali.

”Kami berjuang keras selama empat tahun ini. Secara finansial, kami urunan sukarela. Bagi yang mampu menyumbang sukarela, silakan,” ujar Siput saat ditemui Kompas di DPR, Kamis (5/7).

Siput hadir di DPR untuk memberikan keterangan kepada Tim Pengawas DPR untuk Bank Century. Ia mewakili para nasabah yang dirugikan dan tergabung dalam Forum Nasabah Korban Bank Century.

Hingga kini, beban berat juga masih dirasakan Adjie Chandra (55) di Solo, Jawa Tengah. Adjie yang juga Direktur Pendidikan Yayasan Tripusaka, Solo, memikirkan nasib dana yayasannya yang masih tertahan di Bank Century. Padahal, dana itu digunakan untuk menomboki biaya operasional sekolah di bawah yayasannya. Yayasan itu mengelola sekolah, mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga sekolah menengah atas. ”Setiap bulan kami nombok Rp 15 juta untuk biaya operasional sekolah. Sampai sekarang masih ada Rp 1,25 miliar yang nyangkut di Century,” kata Adjie, Senin.

Dana itu berasal dari penggalangan dana donatur dan bunganya dimanfaatkan yayasan untuk biaya operasional sekolah. Semula dana ditempatkan di sejumlah bank. Namun, deposito terproteksi yang ditawarkan Bank Century dengan bunga 12 persen per bulan membuat ia tertarik. Kala itu, bank lain cuma memberikan bunga 5,5-6 persen dipotong pajak.

Semua dana akhirnya disimpan di Bank Century. Ketika ada gelagat tak baik, dana akan ditarik. Namun, yang dapat ditarik hanya sebagian.

Harapan mendapatkan bunga dari produk reksa dana yang dijual melalui Bank Century juga lenyap begitu Kim Lan (60) tahu krisis likuiditas menyergap bank tersebut.

Sangat menyesakkan jika Kim mengingat kejadian pada tahun 2008 lalu itu. Pasalnya, uang Rp 125 juta hasil keringatnya selama 40 tahun berdagang kue lenyap begitu saja.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com