JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono diketahui mangkir dari panggilan pemeriksaan Komisi Pemberantasan Korupsi, Selasa (3/7/2012).
Sedianya Agung diperiksa sebagai saksi terkait dengan penyidikan kasus dugaan suap pembahasan perubahan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Dana Pengikatan Tahun Jamak Pembangunan Venue Pekan Olahraga Nasional (PON) Riau 2012.
Menurut Kepala Bagian Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha, Agung tidak memenuhi panggilan KPK tanpa keterangan.
"Berdasarkan informasi yang sampai ke humas, belum hadir sampai saat ini, dan tanpa keterangan," katanya melalui pesan singkat.
Selain Agung, KPK juga memeriksa Sekretaris Jenderal Dewan Perwakilan Rakyat Nining Indra Saleh sebagai saksi kasus ini.
Priharsa mengatakan, Nining juga tidak hadir tanpa pemberitahuan kepada KPK. Adapun Agung sedianya diperiksa sebagai saksi untuk salah seorang tersangka, yakni Wakil Ketua DPRD Riau Taufan Andoso Yakin.
Pemeriksaan Agung selaku Menko Kesra ini diduga berkaitan dengan pengalokasian APBN untuk penyelenggaraan PON. Agung diketahui pernah mengadakan rapat dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng serta Gubernur Riau Rusli Zainal guna membahas pengalokasian dana PON tersebut.
Dalam rapat itu, Andi menyampaikan, untuk menyukseskan pelaksanaan PON XVIII Riau, 9 September 2012, pemerintah melalui Menpora membantu dana Rp 100 miliar.
Sejauh ini, persiapan PON Riau sudah menghabiskan APBD provinsi tersebut sekitar Rp 3,8 triliun sejak 2006. Adapun rapat tersebut berlangsung bertepatan dengan operasi tangkap tangan KPK di Riau.
Dari operasi tersebut, KPK mengamankan empat orang, yang kemudian menjadi tersangka kasus ini, yaitu pegawai PT Pembangunan Perumahan, Rahmat Syaputra; mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Dinas Pemuda dan Olahraga Riau Eka Dharma Putra; serta dua anggota DPRD Riau, yakni M Faisal Aswan (Fraksi Golkar) dan M Dunir (PKB). Ihwal pertemuan dengan Menko Kesra ini pun diakui Rusli.
Seusai diperiksa KPK sebagai saksi pada 1 Mei 2012, politikus Partai Golkar itu mengaku tidak tahu soal tangkap tangan KPK karena tengah berada di Jakarta mengikuti rapat dengan Menko Kesra.
"Saya sedang di Jakarta, lagi rapat dengan Menko Kesra," kata Rusli.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.