Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada 1.000 Chairul Tanjung, 75 Juta Orang Dipekerjakan

Kompas.com - 02/07/2012, 20:16 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengusaha nasional Chairul Tanjung mengatakan kondisi dirinya saat ini adalah akumulasi dari proses hidupnya di masa yang lalu. Ia pun berharap agar lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang bisa seperti dirinya sehingga dapat memberikan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

"Karena tidak akan pernah ada seorang Chairul Tanjung yang sekarang tanpa melewati sebuah proses yang panjang selama 50 tahun," sebut Chairul, dalam acara peluncuran bukunya "Chairul Tanjung Si Anak Singkong," di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta, Senin (2/7/2012).

Ia mengatakan, proses hidupnya telah tertera dalam buku "Chairul Tanjung Si Anak Singkong" yang disusun oleh wartawan Kompas Tjahja Gunawan Diredja.

Buku tersebut menceritakan bagaimana seorang Chairul yang terpaksa menjadi pengusaha demi membayar uang kuliah dan membiayai hidup keluarganya. Ia menjadi seorang pengusaha bukan karena pendidikan, bukan karena keturunan, dan bukan karena kesempatan.

"Saya jadi pengusaha karena keterpaksaan," tegas dia.

Buku tersebut, kata dia, diharapkan bisa jadi media untuk berbagi pengalaman khususnya bagi generasi muda. Dengan begitu dalam kurun waktu 10 hingga 30 tahun mendatang bisa terbentuk banyak Chairul Tanjung.

"Kalau kita punya 1.000 saja Chairul Tanjung, kalau Chairul Tanjung bisa merekrut 75 ribu orang maka kalau ada 1.000 sudah 75 juta orang yang bisa dipekerjakan," pungkasnya.

Peluncuran buku otobiografi "Chairul Tanjung Si Anak Singkong", telah dilakukan pada Sabtu (30/6/2012) malam, di Trans Convention Center, Bandung, Jawa Barat. Peluncuran itu dihadiri oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pemimpin Umum Harian Kompas Jakob Oetama hadir sebagai perwakilan Penerbit Buku Kompas yang menerbitkan buku setebal 400 halaman itu. Dari buku itu, Jakob mengambil kesimpulan bahwa Chairul adalah orang yang memiliki hubungan yang teramat dekat dengan ibunya, Halimah.

"Salah satu peristiwa yang membuat Chairul terjun ke dunia bisnis sewaktu ibunya menjual kain kesayangannya untuk membayar biaya kuliah," kata Jakob, di Bandung.

Yang dia maksud adalah uang pendaftaran ke Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia. Demi membayar uang pendaftaran sebesar Rp 75.000, sang ibu rela menjual kain kesayangannya.

Peristiwa itulah yang menampar Chairul dan membuatnya bertekad untuk mandiri. Dalam buku juga dituturkan bahwa Chairul pun mulai berbisnis saat kuliah demi menutupi kebutuhan sehari-hari. Kini dia memiliki grup perusahaan dengan karyawan mencapai 75.000 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com