BANDUNG, KOMPAS.com- Masyarakat di Kota Bandung menyusul kota lain yang ikut menggalang dukungan bagi pembangunan gedung Komisi Pemberantasan Korupsi yang sedang ditangguhkan oleh DPR RI. Hingga pukul 16.00, sudah terkumpul uang Rp 7,5 juta dan akan terus bertambah.
Hal itu dikemukakan salah satu inisiator gerakan, Ridwan Kamil, di Bandung, Minggu (1/7/2012) petang. Penggalangan dana ini berlangsung di Gedung Indonesia Menggugat, berupa diskusi dan ajang pemaparan bagi tokoh masyarakat dengan pengalaman mereka terkait korupsi.
"Sudah ada janji bahwa para guru honorer bakal menyumbang Rp 1.000 per orang. Jumlahnya kecil tapi ada 17.000 orang guru honorer di Kota Bandung," ujar Ridwan.
Pengumpulan ini ada tiga bentuk, yakni kencleng atau kotak sumbangan yang diedarkan ke seluruh peserta diskusi. Cara berikutnya adalah transfer melalui bank, dan cara ke tiga adalah lelang barang berupa kaus dari distro, lukisan karya Tisna Sanjaya, serta lampu yang didesain oleh Ridwan Kamil.
Salah satu peserta diskusi, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Jawa Barat, Dadan Ramdan, mengatakan, korupsi sudah menggurita hingga daerah pelosok di Jawa Barat.
Dia mencontohkan bahwa alokasi anggaran untuk sektor lingkungan hanya 1,4 persen dari Rp 10 triliun. Dari jumlah itu hanya 40 persen yang dinikmati, sementara sisanya habis untuk PNS. Dia mengatakan bahwa peluang korupsi sangat tinggi mengingat alokasi yang kecil.
"Itulah kenapa masalah lingkungam hidup tidak akan selesai karena tidak didukung anggaran yang memadai serta birokrasi yang bersih," ujar Dadan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.