Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Jangan Lagi Tunduk pada Ormas

Kompas.com - 01/07/2012, 09:18 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri diminta tak lagi tunduk kepada organisasi masyarakat seperti yang terlihat dalam kinerja setahun terakhir. Ke depan, Polri harus profesional dengan menempatkan diri di atas semua golongan.

"Hal itu harus dijadikan bahan koreksi Polri, khususnya Kapolri Jenderal Timur Pradopo sebagai pimpinan yang bertanggung jawab atas organisasi Polri secara keseluruhan," kata anggota Komisi III DPR Ahmad Basarah ketika dihubungi, Minggu ( 1/7/2012 ).

Hal itu dikatakan Basarah menyikapi Hari Bhayangkara Polri ke-66 pada 1 Juli 2012. Perayaan HUT Polri itu dipusatkan di Lapangan Utama Markas Komando Brimob, Kelapa Dua, Depok.

Basarah mengatakan, Polri harus dapat mengimbangi kebebasan dalam era reformasi yang berdampak semakin banyaknya kekerasan di masyarakat. Tanpa profesionalisme Polri seperti kecepatan dan ketepatan dalam bertindak, kata dia, akan berujung pada semakin beraninya dan brutalnya masyarakat dalam melakukan kekerasan.

Wakil Ketua Komisi III Nasir Djamil menilai selama ini Polri masih lemah dalam mengantisipasi gejolak di tengah masyarakat. Bahkan, Nasir menilai Polri cenderung mendiamkan aksi kekerasan yang dilakukan kelompok preman dan ormas.

"Secara umum, Polri sudah melakukan reformasi. Tapi mentalitas dan atitude aparat Polri masih di bawah standar. Saya berharap negara segera melakukan reformasi di Kepolisian dan meningkatkan kesejahteraan Polri," kata Nasir.

Harapan senada disampaikan anggota Komisi III Didi Irawadi Syamsuddin. "Polri harus mampu mengatasi ormas-ormas yang seolah-olah menjadi polisi bayangan. Bahkan, mereka main hakim sendiri dengan cara kekerasan hanya karena perbedaan pandangan, keyakinan," kata Didi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

    Nasional
    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

    Nasional
    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

    JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

    Nasional
    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

    Nasional
    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

    Nasional
    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

    Nasional
    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

    Nasional
    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    BKKBN Minta Bocah 7 Tahun Sudah Tunangan Tak Dianggap Biasa

    Nasional
    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Terungkap di Sidang, Biaya Ultah Cucu SYL Di-“reimburse” ke Kementan

    Nasional
    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Tanggapi Jokowi, Djarot PDI-P: Konstitusi Dilanggar dan Direkayasa, Kekaderannya Patut Diragukan

    Nasional
    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Polri Akan Gelar Operasi Puri Agung 2024, Kawal World Water Forum Ke-10 di Bali

    Nasional
    Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

    Prabowo Guncangkan Badan Surya Paloh, Sama seperti Anies Kemarin

    Nasional
    Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

    Kasus Dana PEN, Eks Bupati Muna Divonis 3 Tahun Bui

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com