JAKARTA, KOMPAS.com- Polemik gedung baru Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membuat khawatir berbagai kalangan. Sebab, bisa saja itu mengalihkan perhatian publik terhadap sejumlah kewajiban terkini KPK dalam menangani sejumlah kasus besar.
"Jangan sampai mengalihkan perhatian publik terhadap sejumlah kewajiban terkini KPK, terutama percepatan progres penanganan sejumlah kasus besar. Sebut saja mulai dari kasus Bank Century, kasus Wisma Atlet, kasus Hambalang, cek pelawat, vaksin flu burung, hingga janji KPK menyelidiki jaringan mafia perpajakan," kata anggota Komisi II DPR Bambang Soesatyo, Jumat (29/6/2012) kepada Kompas dalam perjalanan dari Bogor, Jawa Barat.
"Cepat atau lambat, Komisi III DPR berani memastikan bahwa KPK pasti akan memiliki gedung baru yang spesifikasinya disesuaikan dengan kebutuhan KPK. Akan tetapi, seperti halnya proses perencanaan proyek pembangunan lainnya, usulan atau proposal gedung baru KPK juga memerlukan pembahasan dan persetujuan seluruh fraksi yang ada di DPR," katanya.
Sebagaimana diketahui, selama ini baik pemerintah maupun DPR, untuk kelancaran tugas-tugas KPK selalu menaikan anggaran KPK rata-rata lebih Rp 100 miliar per tahun. Dari Rp 300-an miliar pada tahun 2009 hingga kini hampir mencapai Rp.800 miliar untuk anggaran tahun 2013 atau di luar dil uar kebutuhan gedung baru.
Menurut Bambang, sebenarnya bukan hanya gedung baru KPK saja yang tertunda realisasinya. Pembangunan gedung baru lembaga-lembaga lainnya pun seperti Badan Nasional Narkotika tertunda bertahun-tahun. Namun demikian kita akan terus berusaha menuntaskan keinginan KPK memiliki gedung baru, kendati ada desakan juga dari publik, perlunya audit kinerja dan peningkatan kinerja KPK atas berbagai kasus besar yang lama mangkrak dan tidak tuntas.
Bambang mengatakan, penanganan kasus Bank Century, Wisma Atlet dan kasus Hambalang belum memenuhi rasa keadilan dimasyarakat, karena KPK baru menyentuh tersangka kelas teri.
Kini, rakyat menunggu keberanian KPK mengungkap aktor besar di balik semua kasus-kasus besar tersebut, " papar Bambang lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.