Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Mana Ada Negara Gagal, Pemerintahan Gagal Ada

Kompas.com - 26/06/2012, 21:14 WIB
Kiki Budi Hartawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Presiden RI Megawati Soekarnoputri mengatakan, tidak ada negara yang gagal karena menurutnya yang ada pemerintahan yang gagal.

"Mana ada negara gagal, tapi pemerintahan yang gagal ada. Namanya negara itu pasti eksis, karena dibentuk sesuai keinginan," ungkap Megawati saat pelantikan taruna merah putih, di kantor DPP PDI-P, Jalan Lenteng Agung, Selasa (26/6/2012).

Mega menerangkan, sekarang ini Indonesia tidak lagi memiliki prestasi membanggakan di segala sektor. Seperti olah raga, dulu Indonesia itu hebat di bulutangkis. Uber Cup dan Thomas Cup selalu diraih, tapi sekarang tidak lagi kabarnya.

"Hampir semua ada di Indonesia. Tapi kok, ikan dan garam saja kita impor ya. Saya ini bukan antiimpor. Kalau memang tidak ada di Indonesia, boleh kita impor," tegas Megawati.

Sebelumya diberitakan, Indonesia dimasukkan ke dalam kategori negara yang terancam bahaya, menjadi negara gagal.

Ada 12 indikator yang dipakai lembaga riset nirlaba The Fund for Peace, bekerja sama majalah Foreign Policy, untuk memasukkan suatu negara ke dalam kategori tersebut. Tiga di antaranya, tekanan demografis, protes kelompok-kelompok minoritas di masyarakat, dan hak asasi manusia, di Indonesia dinilai cenderung terus memburuk kondisinya, setidaknya dalam lima tahun terakhir.

Dalam Indeks Negara Gagal (Failed State Index/FSI), Indonesia memperkecil angka urutannya, yakni dari 64 menjadi 63, tetapi artinya indeks itu memburuk.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya 'Copy Paste', Harus Bisa Berinovasi

Kumpulkan 777 Komandan Satuan, KSAD: Jangan Hanya "Copy Paste", Harus Bisa Berinovasi

Nasional
Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Bertemu Pratikno, Ketua Komisi II DPR Sempat Bahas Penyempurnaan Sistem Politik

Nasional
Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Waketum Nasdem Mengaku Dapat Respons Positif Prabowo soal Rencana Maju Pilkada Sulteng

Nasional
Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Bertemu Komandan Jenderal Angkatan Darat AS, Panglima TNI Ingin Hindari Ketegangan Kawasan

Nasional
5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

5.791 Personel Polri Dikerahkan Amankan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Golkar Buka Suara soal Atalia Praratya Mundur dari Bursa Calon Walkot Bandung

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com