Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ali: Anggito Kompeten Menata Keuangan

Kompas.com - 26/06/2012, 18:14 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ekonom yang juga dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, Anggito Abimanyu, hari ini resmi dilantik menjadi Dirjen Haji dan Umroh Kementerian Agama. Mantan pejabat eselon I Kementerian Keuangan ini ditunjuk langsung oleh Menteri Agama Suryadharma Ali.

"Keberadaan Pak Anggito meringankan tugas saya. Ia memang saya tunjuk untuk memperbaiki pengelolaan keuangan ibadah haji," ujar Suryadharma Ali seusai melantik delapan pejabat eselon I dan II di Kantor Kementerian Agama, Thamrin, Jakarta, Selasa (26/6/2012).

Meskipun latar belakang Anggito bukanlah dari kalangan internal Kementerian Agama, Suryadharma Ali menaruh harapan besar kepada Anggito. "Pengangkatan Anggito sebagai Dirjen Haji dan Umroh ini karena ia mempunyai akreditasi yang bagus dalam perkara pengelolaan anggaran," ujarnya.

Suryadharma sangat menyadari bahwa tugas yang diemban oleh Anggito sangat berat. Dengan jabatan saat ini, Anggito bukan sekadar mengelola, melainkan juga harus dapat memberi efektivitas dan manfaat kepada dana umat calon haji.

"Dengan adanya Pak Anggito, ke depannya pengelolaan haji harus lebih baik. Organisasi harus berjalan baik, harus ada yang kompeten me-manage keuangan dengan baik. Memang berat betul uang setoran awal dari para calon anggota jemaah haji, yang disetor hingga kini besarnya hampir mencapai Rp 40 triliun, dan tiap hari kian bertambah pula besarannya. Seperti impian investasi dana abadi umat untuk membeli pesawat operasional haji," katanya.

Saat ditemui wartawan, Anggito Abimanyu merasa bersyukur diberikan amanah jabatan ini. "Alhamdulillah, saya sangat bersyukur atas dipilihnya saya memegang jabatan ini. Dengan amanah ini, mudah-mudahan saya bisa memberikan pelayanan haji dan umroh lebih baik," katanya.

"Awalnya sudah lama saya diminta Menteri Agama membantu pengelolaan keuangan dan sistem informasi jemaah haji. Sejak Februari 2012 lalu, saya diminta membuat skema sistem pembiayaan ibadah haji. Namun, saya baru memberikan jawaban sekitar bulan April," tutur Anggito.

Sebelum menjabat sebagai Direktur Jenderal Haji dan Umroh Kementerian Agama, Anggito Abimanyu adalah seorang Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan pada masa kepemimpinan Sri Mulyani.

Saat itu, dosen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Gadjah Mada ini juga pernah dikabarkan menjadi wakil menteri keuangan dari Sri Mulyani. Namun, surat penunjukan tak kunjung turun dengan alasan pangkatnya, eselon IB, belum memenuhi.

Ia kemudian kembali mengajar di Universitas Gadjah Mada. Dosen jurusan Ilmu Ekonomi yang piawai memainkan alat musik flute ini kemudian sempat mendaftarkan diri menjadi Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (Ketua Dewan Komisioner OJK). Namun, langkahnya gagal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com