Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketagihan Pecel Lele Nasi Merah

Kompas.com - 25/06/2012, 11:07 WIB

SIAPA tak kenal pecel lele, makanan berlauk ikan lele goreng ditingkahi sambel dan lalapan segar. Sedaaappp. Penjajanya bertebaran di mana-mana dari desa sampai kota besar, dari warung tenda di pinggir jalan sampai rumah makan berkelas. Mereka menawarkan pecel lele dengan berbagai tawaran rasa dan penampilan. Namun, ada satu pecel lele lain dari yang lain, yakni yang ditawarkan Kedai Pecel Lele 33.

Kedai Pecel Lele 33 itu terletak di Jalan Tanah Baru, Depok, Jawa Barat. Lokasinya itu berada di daerah perbatasan yang menghubungkan Jakarta dan Depok. Persisnya, kedai itu terletak di pinggir jalan, di sebelah kiri bila kita mengarah ke Jakarta dari arah RS Bhakti Yudha. Atau, letaknya berada di sebelah kanan bila kita dari arah Jakarta atau dari pertigaan yang mengarah ke perempatan kampus UI.

Setiap hari, tak kurang 40-50 pelanggan yang menyambangi dan menyantap pecel lele di kedai itu. Penikmatnya pun beragam mulai dari yang berkendaraan roda dua hingga roda empat. Silih berganti tamu yang datang ke Pecel Lele 33 saat Warta Kota di kedai itu. Padahal waktu sudah menunjukkan pukul 21.00. Semakin malam, pengunjung yang datang semakin banyak. Warta Kota buru-buru meminta daftar menu untuk memesan Pecel Lele 33 yang diburu banyak orang ini. Kebetulan sang empunya racikan alias chef Pecel Lele 33, Ahmad Sanusi sedang berada di kedainya. Jadilah perbincangan hangat tentang Pecel Lele 33 mengalir sebagai bahan berita ini.

"Selamat datang Mas, mau pesan apa? Di sini makanan dan minumannya khas, dimininati banyak pelanggan, namanya Pecel Lele 33 nasi merah, teh sereh dan es sinar depok," ujarnya membuka percakapan. Namun sebelumnya, Ahmad meminta maaf bila nantinya bincang-bincang tentang Pecel Lele 33 sesekali terputus karena banyaknya tamu yang datang memesan masakannya.

Tak lama kemudian pesanan pun datang. "Silahkan Mas pesanannya, ada lagi yang bisa saya bantu," ucap salah satu pegawai Pecel Lele 33 berbaju seragam kuning garis hitam dengan ramah. Begitu tersaji di meja, saya tak sabar mencicipi Pecel Lele 33. Apalagi tampilannya menarik, pecel lele disajikan dalam wadah berupa piring dari anyaman lidi aren beralaskan daun pisang. Pecel Lele 33 juga disajikan dengan sambal dan lalapan.

Tapi, pecel lele itu disajikan bersama nasi merah. Aroma nasi merah dan lele goreng yang menyergap hidung kian menambah selera makan. Belum lagi teh sereh hangat kian menggoda untuk segera menyantapnya.

Ternyata keistimewaan dan kelezatan Pecel Lele 33 plus nasi merah ini bukan isapan jempol belaka. Begitu cubitan pertama daging ikan lele yang lembut dan nasi merah mampir di lidah. Hhmmmm yummy...maaknyuus (kalau pakai istilah Pak Bondan-pakarkuliner).

Begitu juga nasi merah yang berasnya diambil langsung dari petani di Pandeglang, Banten, sangat nikmat. Sedangkan sambalnya perpaduan citarasa Makassar dengan racikan sambal Jawa. Goyangan lidah yang tak berhenti hingga colekan sambal tak bersisa dan lele yang menyisakan duri di atas piring anyaman lidi aren.

"Ini yang membuat kami berbeda dan disukai pelanggan, katanya sih nagih kalau sudah makan nasi merah Pecel Lele 33, makan lele nasi merah dan minum teh sereh yang sehat," kata Ahmad. Ucapan Ahmad sudah dibuktikan.Rasa sambal yang berpadu dengan lele dan nasi merah, begitu pas.

Harga pecel lele-nya cukup bersaing dan relatif terjangkau Rp. 8.000 per porsi. Selain itu, jam buka Kedai Pecel Lele 33 cukup panjang, dari pukul 11.00-01.00 setiap hari. Bahkan, jika akhir pekan, kedai itu buka lebih larut lagi. "Kami kadang kewalahan bahkan bila ada pesanan dadakan, kami ekstra kerja keras agar tak mengecewakan pelanggan,"ujar Ahmad. Pesanan itu kebanyakan datang dari perkantoran atau pesta pernikahan.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com