Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilot Fokker 27 Memiliki 3.000 Jam Terbang

Kompas.com - 22/06/2012, 12:36 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Mayor Penerbang Heri Setiawan, pilot pesawat Fokker 27 yang jatuh dan menewaskan 11 orang, memiliki pengalaman yang cukup di dunia dirgantara. Hal tersebut diungkapkan Mayor Rony Widodo, rekan kerja korban, sekaligus Staf Perencanaan Mabes TNI AU.

"Kurang lebih sudah tiga ribu jam terbang dia lakukan. Misi-misi dari Aceh hingga Papua telah dilakukan almarhum," ujarnya kepada wartawan seusai upacara penghormatan terakhir di Skadron Udara II, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Timur, Jumat (22/6/2012).

Rony melanjutkan, Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma memiliki 30 instruktur penerbang. Almarhum Hery Setiawan merupakan salah satu instruktur latih terbang Skadron II TNI AU. "Tugas dia itu ya ngajarin terbang adik-adiknya," lanjutnya.

Almarhum lulus dari Akademi Angkatan Udara tahun 1998 dan langsung masuk dalam Skadron II TNI AU. Karena memenuhi kualifikasi dalam sekolah instruktur, almarhum dipercaya menjadi instruktur latih terbang mulai tahun 2009. Ia pun kerap dipanggil menjadi pengajar di berbagai sekolah penerbangan di Indonesia.

Pada hari saat pesawat mengalami musibah, ia dan enam anggota tengah melakukan latihan terbang seperti hari biasanya. Latihan landing dan take off tersebut dinamakan provisiensi. "Proses latihan pagi itu sudah ada latihan. Mereka meluweskan kelancaran latih terbangnya saja," lanjutnya.

Pukul 14.10 WIB, pesawat yang dibeli dari Belanda tahun 1977 itu lepas landas. Tak sampai satu jam, pesawat tersebut jatuh menimpa delapan rumah di Kompleks Rajawali, Halim Perdanakusuma. Semua awak pesawat dan empat warga tewas akibat peristiwa tersebut.

Kini, jenazah almarhum sudah dibawa ke kampung halamannya di Yogyakarta. Istri serta dua anak yang ditinggalkan turut menemani jasad almarhum hingga ke liang lahat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

    Dompet Dhuafa: Kedermawanan Masyarakat Meningkat, Didominasi Gen Z

    Nasional
    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    MK Diprediksi Bikin Kejutan, Perintahkan Pemungutan Suara Ulang di Sejumlah Daerah

    Nasional
    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

    Nasional
    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

    Nasional
    TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

    TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

    Nasional
    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

    Nasional
    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

    Nasional
    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

    Nasional
    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com