Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendikbud akan Daftarkan Tari Tor-tor

Kompas.com - 20/06/2012, 17:21 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah dalam waktu dekat ini akan melakukan kajian mendalam untuk mendaftarkan tari Tor-Tor yang merupakan budaya asli suku Batak ke Unesco. Sebelumnya tari Tor-Tor sudah termasuk dalam inventarisasi Kemendikbud nomor 652 yang proses inventarisasi tersebut dilakukan 2010 silam.

"Kami (Kemendikbud) akan mendaftarkan tari Tor-Tor ke Unesco setelah Subak dari Bali resmi menjadi warisan budaya dunia yang ditandatangani oleh Unesco," ujar Wiendu Nuryanti, Wamendikbud, di Nusantara I, Jakarta, Rabu(20/06/2012).

Dia juga menambahkan alasan Subak menjadi prioritas kerena Indonesia sudah berjuang selama kurang lebih 12 tahun agar subak diakui Unesco menjadi warisan budaya dunia.

Wamendikbud juga turut menjelaskan bahwa pendaftaran tari Tor-Tor menjadi warisan dunia paling cepat tahun depan. Hal tersebut lebih diakibatkan adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh Unesco sehingga setiap negara yang dulunya dapat mendaftarkan tiga objek menjadi calon warisan budaya dunia, sekarang hanya satu saja per tahun.

Pendaftaran menjadi calon warisan budaya dunia ke Unesco tersebut dilakukan pada bulan Maret. "Indonesia punya kesempatan untuk mendaftarkan Tari Tor Tor pada tahun depan karena Unesco membuka pendaftaran untuk menjadi calon warisan budaya dunia dilakukan setiap Maret dan Maret juga sudah berlalu," tambahnya.

Lebih jauh lagi dia menyebutkan bahwa selama ini pemerintah telah melalukan inventarisasi terhadap warisan budaya hingga mencapai jumlah 2107 dan jika melihat kekayaan budaya Indonesia maka jumlah tersebut akan terus bertambah.

Wiendu juga menyebutkan bahwa Kemendikbud setiap tahun berencana akan memilih satu satu dari warisan budaya untuk menjadi warisan budaya dunia. Indonesia memiliki Borobudur, Prambanan, Situs Sangiran, Batik, Keris, Angklung, Wayang, Tari Saman, dan lain-lainnya yang telah diakui oleh Unesco sebagai warisan budaya dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com