JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Wakil Presiden Yopie Hidayat mengatakan, Pemerintah Indonesia akan bekerja lebih keras terkait dengan hasil riset lembaga riset nirlaba The Fund for Peace dan majalah Foreign Policy yang menempatkan Indonesia ke dalam kategori negara dalam bahaya (in danger) menuju negara gagal.
Yopie mengatakan menerima hasil riset tersebut. "Bagaimanapun, kita tidak hanya berlari melawan diri sendiri, tetapi juga negara-negara lain. Kami melihatnya sebagai upaya memacu kinerja kita. Saya setuju kita harus lebih baik," kata Yopie kepada para wartawan di Jakarta, Rabu (20/6/2012).
Yopie mengatakan, Wakil Presiden Boediono saat ini terus memprioritaskan pembangunan bangsa, termasuk infrastruktur. Wapres bahkan melakukan pengawasan berbagai proyek infrastruktur, seperti rel ganda dan bandar udara, secara langsung. "Dipantau day to day," kata Yopie.
Wapres juga memantau pelaksanaan reformasi birokrasi secara menyeluruh. Reformasi birokrasi yang baik akan meningkatkan profesionalitas birokrat. Semakin baik profesionalitas birokrat, semakin baik pula kinerja pemerintah. "Jadi, hal-hal ini terus dipantau. Ini upaya konkret Wapres. Kita lakukan hingga level teknis," ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Djoko Suyanto meminta masyarakat jangan mengeluh dan saling menyalahkan terkait posisi Indonesia kembali memburuk dalam daftar Indeks Negara Gagal 2012.
"Ya, mari kita perbaiki bersama. Ini negara kita sendiri. Kita sinergikan langkah untuk mengurangi itu semua," kata Djoko kepada para wartawan, Rabu.
Sejumlah indikator stabilitas negara terus memburuk dalam lima tahun terakhir. Indonesia menduduki peringkat ke-63 dari 178 negara. Dalam posisi tersebut, Indonesia masuk kategori negara-negara dalam bahaya (in danger) menuju negara gagal.
Di kawasan Asia Tenggara, Indonesia berada di urutan keenam negara terburuk setelah Myanmar (urutan ke-21), Timor Leste (ke-28), Kamboja (ke-37), Laos (ke-48), dan Filipina (ke-56). Anggota lain ASEAN berada pada posisi jauh lebih baik daripada Indonesia, yakni Thailand (ke-84), Vietnam (ke-96), Malaysia (ke-110), Brunei (ke-123), dan Singapura (ke-157).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.