Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Hebat Kalau Bisa Bongkar Megaskandal

Kompas.com - 20/06/2012, 12:18 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat I Gede Pasek Suardika menilai kinerja pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi jilid III masih bekerja layaknya pimpinan jilid II. Pasek menyebut kerja KPK hanya ingar bingar layaknya infotainment, namun substansi kasusnya tidak signifikan.

"KPK jilid III akan hebat kalau bisa membongkar kasus pajak, tambang, penyelewengan subsidi BBM (bahan bakar minyak) yang nilainya triliunan rupiah. Kita mainnya di hulu untuk meningkatkan pendapatan negara. Dari pada terjebak pada penegakkan hukum yang infotaiment," kata Pasek di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/6/2012), sebelum rapat dengar pendapat dengan pimpinan KPK.

Pasek bahkan menyebut penyidik di tingkat Polsek bisa menangkap tangan suap yang nilainya puluhan juta sampai ratusan juta rupiah jika dilengkapi alat seperti yang dimiliki KPK. Seharusnya, kata Pasek, KPK hanya menangani megaskandal yang nilai kerugian negara triliunan rupiah.

"Dalam penegakkan hukum jangan menargetkan orang. Bekerja itu karena kasus megaskandal. Kalau megaskandal orang-orangnya enggak dikenal," kata politisi Partai Demokrat itu.

Ketika ditanya apakah kasus Nazaruddin dianggap bukan kasus besar, Pasek mengatakan, kasus yang melibatkan Nazaruddin memang penting. Tapi, kata dia, KPK harus bisa membongkar auktor intelektualis dari berbagai kasus Nazaruddin.

"Kasus Nazaruddin penting untuk buka yang lebih besar. Hambalang kalau terbukti silakan diproses, kalau enggak yah ditutup," kata Pasek.

Hal senada dikatakan Ketua DPR Marzuki Alie. Menurut dia, KPK seharusnya mulai mengusut kasus penyimpangan pajak dan tambang yang kerugian negaranya sangat besar.

Ketika disinggung kasus Hambalang, Marzuki menjawab, "Saya enggak bela benar atau yang salah. Proporsional penting. Kalau ada (pidana) silakan (diproses), nyatakan (tersangka). Kalau enggak, yah enggak."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Kejagung Diminta Segera Tuntaskan Dugaan Korupsi Komoditi Emas 2010-2022

Nasional
PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

PKB-Nasdem-PKS Isyaratkan Gabung Prabowo, Pengamat: Kini Parpol Selamatkan Diri Masing-masing

Nasional
Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Saksi Sebut Dokumen Pemeriksaan Saat Penyelidikan di KPK Bocor ke SYL

Nasional
Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Laporkan Albertina ke Dewas KPK, Nurul Ghufron Dinilai Sedang Menghambat Proses Hukum

Nasional
TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P 'Happy' di Zaman SBY...

TKN Sebut Pemerintahan Prabowo Tetap Butuh Oposisi: Katanya PDI-P "Happy" di Zaman SBY...

Nasional
KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

KPK Belum Terima Salinan Resmi Putusan Kasasi yang Menang Lawan Eltinus Omaleng

Nasional
'Groundbreaking' IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

"Groundbreaking" IKN Tahap Keenam: Al Azhar, Sekolah Bina Bangsa, dan Pusat Riset Standford

Nasional
Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Karpet Merah Parpol Pengusung Anies untuk Prabowo...

Nasional
Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Cinta Lama Gerindra-PKB yang Bersemi Kembali

Nasional
PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

PKB Beri Sinyal Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin Dinilai Ingin Amankan Kursi Ketum

Nasional
Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali Saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com