Berita Foto: Aksi Tolak Pertemuan G20 dan Rio+20

JAKARTA, KOMPAS.com - Koalisi Anti Utang memprotes keterlibatan Indonesia dalam  Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) RIO+20 pada 18-19 Juni 2012 di Meksiko dan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan digelar pada 20-21 Juni 2012 di Brasil.

Dalam unjuk rasa, Selasa (19/6/2012) di depan Gedung kementrian Keuangan, Jakarta, mereka mengusung slogan "Our Nature is Not For Sale". Mereka menyoroti dua agenda penting yang akan didorong dalam forum dunia tersebut yaitu ekonomi hijau (green economy) dan pertumbuhan  hijau (green growth).

Menurut Koalisi Anti Utang, kehadiran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam pertemuan G-20 dan RIO+2 justru menjadi legitimasi kebijakan di tingkat nasional yang mengarah pada finansial sumber daya alam. Kebijakan tersebut dinilai hanya akan menguntungkan korporasi dan lembaga keuangan Internasional. Agenda ekonomi hijau hanya akan memperparah proses perampasan sumber daya alam , tanah, air, udara, dan keragaman hayati.

Ekonomi hijau adalah agenda utama yang akan diadopsi menjadi peta jalan pembangunan berkelanjutan kedepan. Kedua pertemuan menggarisbawahi satu hal bahwa ekonomi hijau harus menjadi landasan pembangunan dunia.

Sebelumnya, dalam pertemuan Bisnis G20 di Korea Selatan pada tahun 2010, sebanyak 120 korporasi dari berbagai negara mengeluarkan resolusi kepada pimpinan negara anggota G20 antara lain untuk mendorong pasar karbon berbasis harga pasar, memperkuat kemitraan international antara pemerintah-swasta, mempromosikan perdagangan bebas barang, dan jasa lingkungan dengan menghilangkan hambatan tarif dan non-tarif.