Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi I DPR Bentuk Panja Papua

Kompas.com - 16/06/2012, 14:16 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Semua fraksi di Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat sepakat membentuk panitia kerja atau panja untuk mengatasi masalah berkepanjangan di Papua. Komisi I akan membahas lebih detail pembentukan panja itu pekan depan.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq mengatakan, keputusan pembentukan panja diambil setelah pihaknya melakukan kunjungan kerja ke Papua beberapa waktu lalu. Dari kunjungan itu, Komisi I DPR menyimpulkan bahwa pemerintah belum mempunyai satu konsep yang komprehensif dalam menyelesaikan masalah Papua.

"Sehingga kami sangat khawatir segala solusi dan program yang dilakukan selama ini bersifat sektoral dan tidak akan tuntas menyelesaikan masalah di Papua. Panja itu akan mendorong pemerintah sesegera mungkin membuat suatu kebijakan, desain, solusi Papua secara komprehensif dengan cara-cara damai," kata Mahfudz dalam sebuah acara diskusi di Jakarta, Sabtu (16/6/2012).

Mahfudz menambahkan, sebenarnya pemerintah sudah mengetahui seluruh permasalahan dan solusi mengatasinya. Berbagai diskusi dan penerbitan buku tentang Papua telah dilakukan oleh banyak pihak. "Yang dibutuhkan, negara ini akan menyelesaikan problem Papua yang berkepanjangan ini kapan? Itu pertanyaan besar. Apakah menyelesaikan sebelum berakhirnya pemerintahan tahun 2014 atau disimpan untuk pemerintah selanjutnya?" kata politisi PKS itu.

Brigadir Jenderal TNI Sumardi selaku Asisten Deputi I Koordinasi Otonomi Khusus Kementerian Politik Hukum dan Keamanan mengatakan, pemerintah pusat seharusnya tak perlu lagi ikut campur di Papua. Hal ini dikarenakan kekuasaan sepenuhnya di tangan para kepala daerah berdasarkan otonomi daerah. Namun, masalah dapat terjadi karena tidak keefektifan jalannya pemerintahan daerah.

"Sekarang ini ada raja-raja kecil. Mereka enggak siap jadi kepala pemerintahan. Itu masalahnya. Gimana bisa membangun kalau kepala daerahnya di Jakarta mulu? Saya kemarin di Puncak Jaya, itu bupati kosong, DPR Papua kosong. Lantas begitu?" kata Sumardi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

    Nasional
    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

    Nasional
    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

    Nasional
    Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

    Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

    Nasional
    PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

    PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

    Nasional
    Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

    Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

    Nasional
    Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

    Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

    Nasional
    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

    Nasional
    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

    Nasional
    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

    Nasional
    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

    Nasional
    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

    Nasional
    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

    Nasional
    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

    Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

    Nasional
    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com