Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sesepuh TNI-Polri Prihatin terhadap Nasib Bangsa

Kompas.com - 14/06/2012, 21:48 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Djoko Suyanto menyatakan para sesepuh TNI dan Polri menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Bogor, Rabu (13/6/2012) untuk membahas berbagai permasalahan negara saat ini. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kasus korupsi yang kian marak di Indonesia.

Saat itu beberapa sesepuh TNI yang hadir diantaranya mantan Wakil Presiden Jenderal (Purn) Try Sutrisno, mantan Menteri Koordinator Politik dan Keamanan Jenderal (Purn) Agum Gumelar, mantan Kepala Staf TNI-AD Jenderal (Purn) Wismoyo Arismunandar serta mantan Kapolri Awaloedin Jamin.

"Intinya para sesepuh itu kan selalu mengikuti perkembangan politik, hukum di negara kita. Mereka kan hanya menyampaikan apa yang mereka pandang sedikit tidak sesuai lagi dengan rohnya. Ingat sesuai rohnya pembukaan UUD 45. Oleh karena itu mereka menyampaikan ada semacam saran rekomendasi ke MPR," kata Djoko di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (14/6/2012).

Menurut Djoko, pertemuan itu sudah biasa dilakukan para sesepuh TNI-Polri dua atau tiga kali dalam setahun. "Wajar kalau mereka itu selalu memberikan pandangan. Bukan hanya kelompok purnawirawan saja, kelompok lain juga," kata dia.

Selain para sesepuh itu, bersama Djoko juga hadir Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi. Ada juga Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Staf Angkatan TNI Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo, Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Imam Sufaat, serta Kepala Staf TNI Angkatan Laut Laksamana Suparno. Mereka berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan berbagai permasalahan bangsa ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Puncak Perayaan HUT Ke-78 TNI AU Akan Digelar di Yogyakarta

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Jelang Putusan Sengketa Pilpres, Sudirman Said Berharap MK Penuhi Rasa Keadilan

Nasional
Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com