Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hendarman Supandji Janji Bantu KPK Usut Hambalang

Kompas.com - 14/06/2012, 17:57 WIB
Maria Natalia

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pertanahan Negara (BPN) yang baru, Hendarman Supandji, menyatakan siap membantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam mengusut kasus dugaan korupsi proyek komplek olahraga, Hambalang. Hal ini diungkapkan Hendarman usai dilantik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara, Jakarta, Kamis, (14/6/2012).

"Masalah Hambalang itu KPK yang tangani tapi kalau KPK minta data-data ke saya, saya akan berikan jalan agar perkara itu terang," kata Hendarman di Istana Negara.

Masalah Hambalang memang masih menjadi kontroversi saat ini. Sejumlah nama politisi ikut terseret dalam dugaan korupsi di dalamnya diantaranya mantan kader Demokrat, Muhammad Nazaruddin, Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng.

Menurut Nazaruddin, sertifikat Hambalang sempat bermasalah. Namun, masalah tersebut dapat terselesaikan setelah ada pertemuan kecil yang berlangsung di Restoran Nippon Kan Jakarta sekitar Januari 2010. Pertemuan itu dihadiri Nazaruddin sendiri, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Ketua Badan Pertanahan Nasional Joyo Winoto, dan Anggota Komisi II DPR, Ignatius Mulyono.

Ada pembahasan yang terjadi dalam pertemuan tersebut sehingga tidak lama kemudian, menurut Nazaruddin, masalah sertifikat lahan Hambalang terselesaikan. Namun, Nazaruddin tidak mengungkapkan apa saja yang dibahas dalam pertemuan itu terkait sertifikat tanah Hambalang.

Selain Hambalang, kata Hendarman, masih banyak masalah pertanahan di Indonesia yang harus diselesaikan. Oleh karena itu, dalam memulai masa jabatannya di BPN ia akan memulai memetakan masalah-masalah tersebut. Ia menyatakan akan dibuat prioritas masalah-masalah yang perlu ia selesaikan selama masa 100 hari memimpin.

"Saya sudah diberikan petunjuk oleh bapak Presiden saat saya menghadap fit dan proper test. Jadi yang diutamakan satu, yaitu mengenai reformasi agraria khususnya nantinya mengenai pendistribusian tanah-tanah kepada rakyat untuk pertanian. Lalu memetakan sengketa-sengketa tanah. Tentunya setelah pelantikan saya akan perintahkan ke deputi untuk melaporkan ke saya tentang peta yang ada di seluruh wilayah Indonesia menyangkut pertanahan," jelasnya.

Satu bulan ke depan, kata Hendarman, ia akan melaporkan sebagian hasil kerjanya pada Presiden untuk ditindaklanjuti. Apalagi, tuturnya, dibutuhkan keputusan Presiden untuk menjadi payung hukum dalam tindak lanjut di BPN.

Ia juga mengungkapkan akan menyelesaikan sejumlah kasus beredarnya sertifikat ganda pada kepemilikan tanah, yang belakangan terjadi pada masa kepemipinan Kepala BPN yang sebelumnya Joyowinoto.

"Saya segera akan melakukan tinjauan ke lapangan dan petakan permasalahan di situ, apa penyebabnya dan bagaimana solusinya. Nanti akan kita petakan permasalahan timbulnya sertifikat ini apa, bagaimana menyelesaikan sertifikat double itu, apakah melalui peradilan atau apakah diputus oleh BPN. Ini tentunya perlu aspek masalah hukum," tandas Hendarman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com