JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Komunikasi Pendiri dan Deklarator Partai Demokrat (FKPD Partai Demokrat) tidak akan merekomendasikan pergantian Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum untuk mengatasi masalah di internal Partai Demokrat.
Hal itu dikatakan Sekretaris Jenderal FKPD Partai Demokrat Sutan Bhatoegana di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (13/6/2012). "Ngga sampai ke sana (rekomendasi pergantian Anas). Itu ada sistem tersendiri," kata Sutan.
Sutan mengatakan, FKPD dibentuk untuk membantu mengatasi masalah Demokrat yang dialami dalam delapan bulan terakhir. Para pendiri dan deklarator, kata dia, merasa prihatin. Jika masalah itu tidak segera diselesaikan, lanjutnya, maka tingkat dukungan publik kepada Demokrat akan terus anjlok.
Sutan menambahkan, pihaknya belum merumuskan saran yang akan diberikan untuk Demokrat. Meski demikian, pihaknya telah dua kali berkumpul bersama Susilo Bambang Yudhoyono selaku Ketua Dewan Pembina. Saran itu, kata Sutan, akan dibicarakan dalam pertemuan malam nanti.
Rencananya, Yudhoyono, FKPD, para pengurus DPP, dan para ketua DPD I akan bertemu di Hotel Sahid, Jakarta, malam nanti. Selasa malam, Yudhoyono telah bertemu dengan para ketua DPD I di Cikeas, Bogor.
"Ketua-ketua DPD I diundang ke Cikeas semalam dalam rangka silaturahim. Ada waktu luang, mereka lalu dipanggil Pak SBY. Mereka hanya ditanya bagaimana kondisi Demokrat di daerah-daerah. Dari masukan itu, Pak SBY akan kasih pengarahan nanti malam," kata Sutan.
Seperti diberitakan, elektabilitas Partai Demokrat (PD) terus merosot berdasarkan hasil jajak pendapat berbagai lembaga survei. Terakhir, survei Soegeng Sarjadi Syndicate (SSS) menempatkan PD di posisi ketiga dengan tingkat dukungan sebesar 10,7 persen. Di atas PD, yakni Partai Golkar sebesar 23 persen, dan PDI-P 19,6 persen.
Terus merosotnya tingkat dukungan publik itu dinilai akibat tersangkutnya para petinggi PD dalam dugaan kasus korupsi. Terakhir, Angelina Sondakh alias Angie terjerat kasus dugaan korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Pendidikan Nasional.
Ada pula kasus dugaan korupsi proyek Hambalang, Jawa Barat, yang menyeret beberapa politisi PD, salah satunya Ketua Umum PD Anas Urbaningrum. Beberapa kader Demokrat mendesak Anas mundur lantaran kasus yang menyeret Anas telah menyandera partai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.