Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPID Jadi Bancakan Partai Sejak di Banggar DPR

Kompas.com - 13/06/2012, 12:17 WIB
Khaerudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dana Penyesuaian Infrastruktur Daerah sudah menjadi bancakan semua partai politik dan politikusnya sejak di Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat. Dari lebih 500 daerah yang mendapat alokasi DPID, setiap daerah sudah mewakili jatah partai politik tertentu.

Dari dokumen pemeriksaan kasus dugaan korupsi DPID dengan terdakwa Wa Ode Nurhayati yang diperoleh Kompas, terungkap, masing-masing partai politik di DPR mendapat jatah daerah tertentu. Dokumen tersebut dengan gamblang menggambarkan daerah-daerah tertentu merupakan jatah partai politik tertentu. Untuk menjelaskan DPID suatu daerah merupakan jatah partai politik tertentu, dalam dokumen tertulis kode partai politik dan politikus yang mengurusnya. Kode ini berupa warna huruf, singkatan tertentu terkait partai politik.

Kode ini diletakan di samping penjelasan tentang daerah yang mendapat DPID. Selain itu ada kode berupa latar belakang warna dalam kotak penjelasan tentang daerah yang mendapat DPID. Warna tertentu menggambarkan jatah untuk partai tertentu. Dokumen dengan kode tertentu ditemukan KPK saat menggeledah sekretariat Badan Anggaran DPR. Dokumen tersebut ditemukan antara lain dalam hard disk komputer dari sekretariat Banggar DPR yang juga ikut disita KPK saat penggeledahan.

Menurut pengacara Wa Ode, Wa Ode Nurzainab, kliennya siap memberi penjelasan di persidangan soal permainan anggaran terutama dalam kasus DPID yang melibatkan sejumlah politikus dari hampir semua partai politik di DPR. "Biar nanti terungkap semua di persidangan," katanya. Wa Ode, anggota Fraksi Partai Amanat Nasional DPR menjalani sidang perdana kasus dugaan korupsi DPID di Pengadilan Tipikor Jakarta, Rabu (13/6/2012) siang ini. Wa Ode sebelumnya merupakan anggota Banggar DPR dari Fraksi PAN.

Sebelumnya, dalam acara Mata Najwa di Metro TV, Wa Ode pernah membeberkan bagaimana pimpinan Banggar dan DPR ikut bertanggung jawab dalam permainan anggaran di DPR. Permainan anggaran yang diungkap Wa Ode dalam acara tersebut sempat membuat geger DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

    Nasional
    Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

    Nasional
    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

    Nasional
    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

    KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

    Nasional
    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

    Nasional
    Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

    Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

    Nasional
    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

    Nasional
    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

    Nasional
    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

    Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

    Nasional
    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

    Nasional
    Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

    Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

    Nasional
    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

    Nasional
    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

    Nasional
    Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

    Nasional
    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com