Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Buron Interpol Dikenal Tertutup oleh Tetangga

Kompas.com - 12/06/2012, 20:15 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sosok Musaev Samir (39) sebenarnya hingga kini masih menjadi misteri. Pria yang ditangkap Polda Metro Jaya pada Senin (11/6/2012) lalu atas kasus penculikan itu ternyata adalah buron Interpol atas kasus perdagangan manusia di Uzbekistan. Di sekitar tempatnya tinggal yakni di Cibubur Residence, Jatisampurna, Bekasi tidak ada yang mengenal sosok pria berkepala plontos ini. Hal itu diketahui setelah polisi menghimpun informasi untuk menggerebek rumah mewah milik Musaev.

"Saat kami mau ke sana, kami ke RT dan RW tapi tidak ada satu pun yang mengenal sosoknya Musaev seperti apa. Orangnya sangat tertutup," ungkap Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya, Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Selasa (12/6/2012), di Mapolda Metro Jaya.

Saking tertutupnya, lanjut Helmy, rumah Musaev dibuat tembok sangat tinggi. Pintu rumah juga digerakkan melalui remote control yang hanya dipegang oleh Musaev. "Di rumah besar itu, dia hanya tinggal sendiri. Tidak ada pembantu sama sekali," ucap Helmy.

Musaev mengaku untuk sehari-hari, dirinya biasa meminta bantuan kepada tiga orang sopirnya yang warga negara Indonesia. Jika sehabis berpergian, Musaev juga kerap berganti-ganti kendaraan. Dengan sikap tertutupnya itu, petugas sekuriti kerap bersitegang dengan Musaev lantaran tidak pernah membuka kaca mobil saat memasuki gerbang komplek.

Tertutupnya sikap Musaev juga dirasakan sang mantan kekasih, Nadiya Dobosh (20). Nadiya sama sekali tidak tahu asal usul mantan pacarnya itu. Nadiya hanya tahu Musaev kerja di Indonesia. Keduanya bertemu pada tahun 2011 dan mulai menjalin hubungan. Selama berhubungan, Musaev terkenal temperamental. Alhasil hubungan keduanya pun kandas.

Berselang beberapa bulan kemudian, Musaev tiba-tiba muncul kembali dan meminta Nadiya berhenti dari pekerjaannya sebagai disc jockey (DJ) di klub malam Illigals, Jakarta Barat. Dengan dalih Nadiya yang menentang permintaan itu, Musaev kemudian nekat menculik dan menyiksa Nadiya dan temannya Anna. Musaev akhirnya ditangkap Polda Metro Jaya pada Senin (11/6/2012) dini hari.

Polisi kemudian mengetahui bahwa Musaev juga buronan Interpol dan sudah masuk daftar red notice sejak bulan Agustus 2009. Musaev menjadi incaran kepolisian Uzbekistan atas kasus perdagangan manusia dan pemalsuan dokumen imigrasi pada tahun 2004. Status buronan Musaev juga diketahui polisi dari informasi yang diberikan Nadiya. Nadiya memberitahukan ke polisi bahwa mantan pacarnya itu masuk buronan internasional.

Polisi kini masih menelusuri latar belakang Musaev termasuk soal kasus penculikan terhadap Nadiya dengan kasus perdagangan manusia. Selama diperiksa, Musaev terus menutup diri soal asal-usulnya. Di dalam pemeriksaan, Musaev mengaku pengangguran. Tetapi, polisi menyita sejumlah barang mewah Musaev seperti mobil Range Rover, jam tangan Rolex, BlackBerry Proche bernilai Rp 17 juta, serta buku tabungan dengan catatan transaksi fantastis ratusan juta hingga miliaran rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com