Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditegur BK, Roy Suryo Hanya Senyum

Kompas.com - 11/06/2012, 22:14 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat menegur politisi Partai Demokrat Roy Suryo terkait interupsinya ketika rapat paripurna pekan lalu. Saat itu, Roy dinilai telah menyinggung BK ketika berbicara tentang penanganan kasus video porno yang diduga melibatkan anggota DPR berinisial KMN.

Lalu, bagaimana tanggapan Roy atas teguran itu? "Saya senyum-senyum saja kalau itu nasihat agar bersikap. Saya terima nasihat itu. Tapi menurut saya interupsi yang lebih keras di paripurna sering terjadi," kata Roy di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (11/6/2012).

Sebelumnya, Roy ditegur lantaran pernyataan seakan menilai BK tak tahu apa yang harus dikerjakan. Ketika rapat paripurna, Roy meminta BK bertindak profesional. Roy juga mendesak agar BK tidak menerima hasil analisis salah satu pakar telematika dan menerima hasil analisis pakar telematika yang lain.

"Tidak boleh Badan Kehormatan DPR menerima salah informasi dari pakar digital forensik yang mengatakan video itu rekayasa. Itu bohong besar," kata Roy ketika interupsi.

Roy mengklaim bahwa pernyataannya itu agar BK tidak dikelabui oleh keterangan salah seorang ahli. Roy mengaku interupsi setelah membaca pernyataan ahli itu di media bahwa video itu rekayasa.

"Seorang ahli bisa salah karena tools enggak lengkap atau apa. Tapi tidak boleh bohong. Akibat kebohongannya itu membuat BK jadi bingung," kata anggota Komisi I itu.

Periksa KMN

Ketua BK M Prakosa mengatakan, pihaknya kemungkinan akan meminta klarifikasi KMN, Selasa (12/6/2012). Pekan lalu, KMN tak bisa hadir lantaran mengaku sakit. Politisi PDI Perjuangan itu telah beraktifitas kembali di DPR hari ini.

"Video itu kan sudah beredar luas. Banyak yang mengatakan jika itu KMN. Lalu kita panggil ahli tapi berbeda pendapat. Jadi kita panggil aja langsung yang bersangkutan untuk diklarifikasi," ucap Prakosa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Menakar Nasib Ketua KPU Usai Diadukan Lagi ke DKPP Terkait Dugaan Asusila

Nasional
Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Tak Lagi Solid, Koalisi Perubahan Kini dalam Bayang-bayang Perpecahan

Nasional
TPN Ganjar-Mahfud Sebut 'Amicus Curiae' Bukan untuk Intervensi MK

TPN Ganjar-Mahfud Sebut "Amicus Curiae" Bukan untuk Intervensi MK

Nasional
Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Percepat Kinerja Pembangunan Infrastruktur, Menpan-RB Setujui 26.319 Formasi ASN Kementerian PUPR

Nasional
Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Kubu Prabowo Siapkan Satgas untuk Cegah Pendukung Gelar Aksi Saat MK Baca Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

TKN Prabowo-Gibran Akan Gelar Nobar Sederhana untuk Pantau Putusan MK

Nasional
Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

Nasional
Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

Nasional
Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

Nasional
Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

Nasional
Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

Nasional
Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

Nasional
Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

Nasional
Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com