Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaya Hidup Mewah Buron Interpol di Jakarta

Kompas.com - 11/06/2012, 20:46 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Bergaya parlente dengan mobil mewah Range Rover dan jam tangan Rolex sudah menjadi gaya hidup sehari-hari Musaev Samir (39), warga negara Uzbekistan, selama tinggal di Jakarta. Ia pun berani membiayai mantan pacarnya, Nadiya Dobosh (20), disc jockey (DJ) cantik asal Ukraina, agar berhenti dari pekerjaannya dengan iming-iming uang 1.000 dollar AS. Namun, ternyata pria berkepala plontos itu adalah seorang buron Interpol atas kasus perdagangan manusia dan pemalsuan dokumen di Uzbekistan.

Ia pun ditangkap penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Senin (11/6/2012) dini hari setelah dilaporkan mantan pacarnya atas tuduhan penculikan, pemerasan, dan penganiayaan. Di hadapan penyidik, pria yang mengaku masih membujang ini menuturkan bahwa ia hanya berlibur ke Jakarta.

Musaev masuk ke Jakarta pada tahun 2008 atau setahun sebelum ditetapkan sebagai buron Interpol pada 21 Agustus 2009 atas permintaan kepolisian Uzbekistan. Ia masuk ke Indonesia menggunakan paspor palsu Bulgaria. Selama di Jakarta, Musaev tinggal di sebuah apartemen di Cibubur Residence, Jatisampurna, Bekasi.

Di dalam perjalanannya, Musaev yang kerap berpesta dari satu klub malam papan atas ke klub lainnya ini mengenal Nadiya Dobosh. Nadiya merupakan salah satu DJ asal Ukraina yang biasa bermain di klub malam "Illigals", Jalan Hayam Wuruk, Jakarta Barat. "Selama di Jakarta, dia mengaku sebagai pengangguran. Tapi kami tidak percaya begitu saja mengingat gaya hidup dia yang high class," ucap Kepala Subdit Umum Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Helmy Santika, Senin (11/6/2012) di Mapolda Metro Jaya.

Saat menangkap Musaev, polisi menyita satu mobil Range Rover yang menggunakan pelat palsu, berbagai jam tangan Rolex, serta sejumlah kartu identitas palsu seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu nomor pokok wajib pajak (NPWP), serta uang tunai sebesar Rp 12 juta. "Dari buku tabungan yang kami sita, rekeningnya juga mencapai Rp 1 miliar, padahal dia bilangnya kan tadi pengangguran," imbuh Helmy.

Benda-benda mewah dan rekening miliaran itu membuat curiga aparat kepolisian. Penyidik nantinya akan menelusuri kekayaan dan latar belakang Musaev. Bisa jadi kekayaan itu didapatnya dari perbuatan kejahatan sebelumnya di Uzbekistan dalam penjualan manusia. "Kami juga menelusuri apakah kasus penculikan yang dilakukan Musaev kepada mantan pacarnya ini juga modus melakukan perdagangan manusia. Memang dia modusnya menggaet perempuan untuk kemudian bisnis prostitusi," ucap Iptu Yudhi K Saroja, anggota Bagian Kejahatan Internasional NCB-Interpol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Lengkapi Profil
    Lengkapi Profil

    Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com