Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Komisaris Bhakti Investama, KPK Juga Cegah Hendy Anuranto

Kompas.com - 11/06/2012, 19:00 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Komisi Pemberantasan Korupsi juga mengajukan permohonan cegah atas nama Hendy Anuranto di samping mencegah komisaris PT Bhakti Investama, Antonius Z Tonbeng. Juru Bicara KPK, Johan Budi mengatakan, pencegahan itu terkait penyidikan kasus dugaan suap ke pegawai pajak, Tommy Hindratno oleh pengusaha James Gunarjo.

"KPK melakukan pencegahan atas nama Antonius Z Tonbeng (PT Bhakti Investama) dan Hendy Anuranto (swasta) terkait penyidikan dugaan pemberian dan penerimaan uang oleh pegawai pajak TH (Tommy Hindrato) dari wajib pajak JG (James Gunarjo)," kata Johan melalui pesan singkat, Senin (11/6/2012).

Permohonan cegah tersebut dikirimkan KPK ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, 8 Juni lalu. Secara terpisah, Kepala Bagian Humas Ditjen Imigrasi, Maryoto mengatakan telah mencegah Antonius selama enam bulan ke depan terhitung sejak 8 Juni 2012.

Kasus dugaan suap terhadap pegawai pajak Tommy ini berawal saat penyidik KPK menangkap tangan Tommy bersama James di sebuah rumah makan di Jakarta, Rabu (6/6/2012). Dalam penangkapan tersebut, KPK juga membawa Hendy ke kantor KPK untuk ikut diperiksa. Hendy diduga sebagai ayah dari Tommy.

Setelah diperiksa bersama, KPK melepaskan Hendy karena dianggap tidak terlibat kasus dugaan suap dengan alat bukti Rp 280 juta tersebut. Sementara Tommy dan James, kini menjadi tersangka dan ditahan.

Adapun James, diduga memiliki kaitan dengan PT Bhakti Investama. Menurut Ketua KPK, Abraham Samad, pihaknya menelusuri keterlibatan PT Bhakti Investama dalam kasus dugaan suap ini.

"Karena ada keterlibatan wajib pajak dari perusahaan cukup besar, yaitu PT Bhakti Investama, maka KPK melakukan penyidikan kasus ini secara intensif agar kita bisa membongkar permainan dalam mafia perpajakan yang selama ini terjadi," kata Abraham melalui pesan singkat, Minggu (10/6/2012).

PT Bhakti Investama melalui kuasa hukumnya, Andi Simangungsong, membantah teribat kasus ini. Menurut Andi, PT Bhakti Investama tidak memiliki kaitan dengan James maupun Tommy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Puan Lantik 3 Srikandi Anggota PAW dari Fraksi P-Nasdem, PPP, dan PKB

    Nasional
    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Jokowi Gelar Bukber di Istana, Wapres Singgung soal Kendalikan Nafsu Saat Berikan Tausiyah

    Nasional
    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Misi Kemanusiaan di Palestina, Fadli Zon Harap Kerja Sama Lembaga Zakat Indonesia-UNRWA Segera Dibentuk

    Nasional
    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Soal Pemilu Ulang Bisa Timbulkan Krisis, Kubu Ganjar-Mahfud: Alasan Mengada-ada

    Nasional
    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    DPR Setujui Perpanjangan Waktu Pembahasan RUU KIA, Puan Ungkap Alasannya

    Nasional
    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Arus Mudik Lebaran 2024 Diperkirakan Melonjak, Komisi V DPR Minta Kemenhub Serius Siapkan Kelaikan Angkutan Umum

    Nasional
    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Yakin MK Tolak Gugatan Anies dan Ganjar, TKN: Gugatannya Tidak Masuk Akal

    Nasional
    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus 'Ferienjob' di Jerman

    Kemenko Polhukam Identifikasi 1.900 Mahasiswa Jadi Korban TPPO Bermodus "Ferienjob" di Jerman

    Nasional
    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Lewat Telepon, Putra Mahkota Abu Dhabi Ucapkan Selamat ke Gibran

    Nasional
    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-'bully'

    Cerita soal Saham Freeport, Jokowi: Seperti Tak Ada yang Dukung, Malah Sebagian Mem-"bully"

    Nasional
    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Akui Negosiasi Alot, Jokowi Yakin Indonesia Bisa Dapatkan 61 Persen Saham Freeport

    Nasional
    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Kubu Ganjar-Mahfud Tolak Gugatan ke MK Disebut Salah Alamat oleh KPU

    Nasional
    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Jokowi Gelar Buka Puasa di Istana, 2 Menteri PDI-P Tak Tampak

    Nasional
    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Polisi Tangkap 5 Tersangka Pengoplos BBM Pertalite Jadi Pertamax

    Nasional
    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Jokowi Buka Puasa Bersama Para Menteri, Duduk Semeja dengan Prabowo-Airlangga

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com