Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karolin Sangkal Video Syur

Kompas.com - 11/06/2012, 17:59 WIB
Aditya Revianur

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Karolin Margaret Natasha, anggota Komisi IX dari PDI-P, menyangkal keterlibatannya dalam video syur.

"Itu bukan saya. Saya tidak akan mengundurkan diri dari Dewan," ungkap Karolin di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Senin (11/6/2012).

Ia tampak mengikuti rapat dengar pendapat RUU Keperawatan di gedung Komisi IX setelah seminggu absen karena sakit. Karolin ditemui wartawan setelah rapat usai.

Karolin juga mengungkapkan bahwa ketika dia absen karena sakit, kinerjanya tidak terpengaruh karena Komisi IX baru aktif minggu ini.

Dia juga menandaskan akan terus mengikuti rapat dan tidak akan terpengaruh oleh pemberitaan yang menyudutkan dirinya.

Kasus video syur yang diduga melibatkan dirinya diboncengi oleh unsur politik yang kental.

"Tidak dapat dibantah jika ada unsur politik. Ketika permasalahan itu di-blow up ke media, ayah saya belum mengantongi rekomendasi, meskipun PDI-P memberikan komitmennya. Rekomendasi tersebut dimunculkan seminggu sebelum Partai Demokrat memberikan surat rekomendasi," tambah Karolin.

Ayah Karolin, Cornelis, adalah gubernur petahana Kalimantan Barat (Kalbar) yang akan mencalonkan diri lagi di Pilkada Kalbar 2012. Lebih jauh lagi, menurut Karolin, selama ini keluarga memberikan respons yang baik.

Hal tersebut menguatkan dirinya untuk tidak mengundurkan diri dari kursi wakil rakyat.

Badan Kehormatan DPR (BK DPR) sendiri menurutnya belum memberikan keterangan tentang pemanggilannya menjalani pemeriksaan. Terkait hal tersebut, Karolin mengaku siap menjalani pemeriksaan BK DPR.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com