Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Dalami Kaitan dengan Pajak Bhakti Investama

Kompas.com - 08/06/2012, 02:59 WIB

Jakarta, Kompas - Komisi Pemberantasan Korupsi menyatakan James Gunarjo yang menyuap Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo Selatan Tommy Hendratno terkait perusahaan investasi Bhakti Investama. KPK mendalami kaitan penyuapan itu dengan persoalan pajak perusahaan itu.

Wakil Ketua KPK Zulkarnain mengakui ada keterkaitan antara James dan Bhakti Investama. Namun, KPK belum menyimpulkan apakah persoalan pajak Bhakti Investama terkait dengan pengurangan pajak atau restitusi alias pengembalian kelebihan pembayaran pajak. KPK telah menetapkan James dan Tommy sebagai tersangka.

”Itu masih kami dalami. Tapi, memang ada kaitannya dengan perusahaan itu (Bhakti Investama),” kata Zulkarnain di Jakarta, Kamis (7/6). Ia menolak membeberkan secara detail masalah pajak Bhakti Investama dan kaitannya dengan penyuapan yang dilakukan James. ”Beri waktu kepada penyidik,” katanya.

Head of Investor Relations and Corporate Secretary Bhakti Investama Robert Satrya membantah ada kaitan antara penyuapan yang dilakukan James dan perusahaannya. Robert membantah Bhakti Investama memiliki persoalan pajak. ”Tidak ada itu,” ujarnya. Menurut Robert, James bukan karyawan Bhakti Investama. ”Sudah, sudah, saya sedang rapat,” kata Robert saat ditanya lebih lanjut.

Direktur Jenderal Pajak Fuad Rahmany yang ikut dalam jumpa pers di Gedung KPK mengakui, perusahaan yang terlibat dalam penyuapan James berada di Jakarta. Ini didasarkan pada posisi Tommy sebagai pegawai pajak di Sidoarjo, sementara penyuapan di Jakarta. Terkait tersangka Tommy, kata Fuad, sudah dibebaskan dari jabatannya di Sidoarjo. ”Karena ia eselon IV, kepala seksi, pengangkatan surat oleh Dirjen, kami bisa copot dari jabatannya. Sekarang sudah dicopot dari jabatannya. Untuk status PNS-nya, tentu akan ada proses lebih lanjut,” ujarnya.

Perihal banyaknya pegawai pajak yang terjerat kasus korupsi, Fuad mengatakan, kantor pajak adalah institusi yang besar sehingga tidak mudah diawasi. ”Kantor pajak itu ada lebih dari 500, pegawai lebih dari 30.000 orang. Beberapa tahun belakangan ini kami terus reformasi, tingkatkan pengawasan,” katanya.

Fuad mendukung semua langkah KPK dalam menyidik kasus tersebut. ”Kami akan berikan segala macam informasi yang dibutuhkan KPK,” kata Fuad.

Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto mengatakan, dari hasil ekspose kasus ini resmi ditingkatkan menjadi penyidikan. KPK akan mengembangkan secara sistematis dan membongkar keterlibatan pihak mana pun seluas-luasnya. Bambang memastikan KPK tak akan berhenti pada James dan Tommy saja.

”KPK akan mengembangkan kasus ini secara sistematis dan membongkar seluas-luasnya,” kata Bambang. (BIL/RAY/las)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com