JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur PT Bhakti Investama Tbk (BHIT), Darma Putra, belum dapat memastikan apakah JG, terduga pelaku penyuapan yang tertangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), adalah pegawai PT Bhakti Investama. JG ditangkap KPK bersama Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Sidoarjo, Jawa Timur, berinisial TH, di Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2012) siang.
Darma mengaku, ia belum membaca berita terkait penangkapan ini. "Saya enggak ngerti, saya belum baca koran, belum baca berita. Ini saya mau ambil rapot anak saya, nanti deh," sebut Darma Putra ketika dihubungi Kompas.com, Kamis (7/6/2012) pagi. Dengan begitu, hingga kini, belum bisa dipastikan apakah JG merupakan karyawan perusahaan investasi milik Hary Tanoesoedibjo tersebut.
Sebelumnya diberitakan, JG dan TH diduga terlibat transaksi suap. Pada Rabu (6/6/2012) malam, Juru Bicara KPK Johan Budi pun belum bisa memastikan apakah JG benar karyawan dari perusahaan Bhakti Investama. "Sedang kita kembangkan, perusahaannya bisa dari Jawa Timur, bisa juga dari Jakarta," kata Johan, di Jakarta, Rabu malam.
JG tertangkap tangan KPK bersama TH dan seseorang yang mengaku keluarga TH, Rabu sekitar pukul 14.00 WIB. Keduanya diduga terlibat transaksi suap terkait kepengurusan pajak. Diketahui, JG merupakan wajib pajak yang ditangani TH.
Bersamaan dengan penangkapan tersebut, KPK menyita uang dalam amplop yang nilainya diperkirakan lebih dari Rp 200 juta. Hingga kini, KPK masih melakukan pemeriksaan terhadap ketiga orang yang ditangkap itu.
Hari ini, KPK akan menentukan apakah JG dan TH ditetapkan sebagai tersangka atau tidak. Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Humas Direktorat Jenderal Pajak, Dedi Rudaedi yang ikut dalam jumpa pers di gedung KPK, Jakarta, Rabu malam, mengaku tidak tahu perusahaan-perusahaan mana saja yang pajaknya ditangani TH.
Menurut Dedi, sebagai Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Sidoarjo, Jawa Timur, TH bertugas mengawasi pekerjaan para account representative yang menjadi anak buahnya.
"Di mana account representative hanya melakukan pengawasan, juga menjadi tempat konsultasi para wajib pajak, diskusi. Account representative bisa memberi jawaban sesuai peraturan perundangan," ungkap Dedi.
Ada lebih dari 10.000 wajib pajak yang ditangani KPP Pratama Sidoarjo, tempat TH bekerja. Wajib pajak di KPP tersebut terdiri dari perorangan ataupun suatu badan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.