Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR: Temuan ICW Diserahkan ke Anggota Komisi XI

Kompas.com - 04/06/2012, 21:08 WIB
Ester Meryana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Harry Azhar Azis mengatakan, temuan Indonesia Corruption Watch (ICW) terkait calon anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan yang dinilai bermasalah akan diserahkan ke anggota Komisi XI. "Mereka sudah kita kasih kesempatan kok. Mereka tidak gunakan kesempatan itu sebaik-baiknya. Datanya tetap saya berikan ke semua anggota komisi," sebut Harry, di DPR, Senin (4/6/2012).

Ia mengatakan, DPR tidak akan menjadwalkan kembali pertemuan dengan ICW yang seharusnya berlangsung pada minggu lalu. Tetapi, ia tetap akan memberikan laporan tertulis ICW yang diberikan hari ini ke DPR kepada anggota Komisi XI. "Data itu akan saya serahkan pada komisi. Saya sudah ngomong kepada komisi kayaknya sudah tidak ada waktu lagi untuk ICW," sambung dia.

Harry pun mengatakan, digunakan atau tidak data tersebut itu terserah anggota komisi. "Terserah anggota komisi mau menggunakan atau tidak menggunakan," kata dia.

Adapun, Komisi XI akan langsung melanjutkan agenda terkait pemilihan anggota DK OJK dengan rapat dengar pendapat (RDP) bersama panitia seleksi calon anggota DK OJK. Dalam rapat itu akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari para anggota dewan.

Lalu, menurut Harry, DPR menjadwalkan uji kepatutan dan kelayakan calon anggota pada hari Kamis (7/6/2012). "Agenda belum berubah sampai sekarang. Mulai jam 10.00 WIB," pungkas Harry.

ICW menilai ada lebih dari 10 kandidat anggota DK OJK yang bermasalah. Nama-nama yang dimaksud disampaikan dalam lampiran masukan tertulis kepada Komisi XI DPR, Senin. ICW melalui Apung Widadi dari Divisi Korupsi Politik, dalam siaran persnya, menyebutkan, terdapat lima calon anggota DK OJK yang memiliki konflik kepentingan dengan Menteri Keuangan selaku ketua panitia seleksi, yakni Agus DW Martowardojo, dan Gunarni Soeworo selaku Komisaris Mandiri. Dari lima calon tersebut, empat orang di antaranya adalah rekanan dari Bank Mandiri. Sementara seorang di antaranya adalah staf khusus Menteri Keuangan.

Empat calon DK OJK memiliki konflik kepentingan dengan Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution. Selain temuan itu, ada pula satu calon yang berkonflik kepentingan dengan salah satu anggota panitia seleksi yang berasal dari bank yang sama, yakni Gunarni Soeworo selaku anggota Direksi Bank Niaga. "Terdapat satu calon yang jelas-jelas terlibat dalam kasus pengangkatan Anindya Bakrie sebagai anggota Direksi Bakrie Telkom, padahal yang bersangkutan melakukan insider trading yang masih diloloskan. Hal ini diduga merupakan konflik kepentingan dari atau dengan salah seorang anggota panitia seleksi, Ahmad Fuad Rahmani, yang juga terjerat kasus yang sama," kata Apung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Jelang Putusan Sengketa Pilpres: MK Bantah Bocoran Putusan, Dapat Karangan Bunga

    Nasional
    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Skenario Putusan Mahkamah Konstitusi dalam Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Kejagung Terus Telusuri Aset Mewah Harvey Moeis, Jet Pribadi Kini dalam Bidikan

    Nasional
    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Yusril Tegaskan Pencalonan Gibran Sah dan Optimistis dengan Putusan MK

    Nasional
    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Soal Tawaran Masuk Parpol, Sudirman Said: Belum Ada karena Saya Bukan Anak Presiden

    Nasional
    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan 'Amicus Curiae' seperti Megawati

    Sudirman Said Beberkan Alasan Tokoh Pengusung Anies Tak Ajukan "Amicus Curiae" seperti Megawati

    Nasional
    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah 'Nyapres' Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Soal Peluang Anies Maju Pilkada DKI, Sudirman Said: Prabowo Kalah "Nyapres" Tidak Jadi Gubernur Jabar

    Nasional
    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Beda Sikap PSI: Dulu Tolak Proporsional Tertutup, Kini Harap Berlaku di Pemilu 2029

    Nasional
    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Banjir “Amicus Curiae”, Akankah Lahir “Pahlawan” Pengadilan?

    Nasional
    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com