Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri BUMN: PT Adhi Karya Bersih!

Kompas.com - 04/06/2012, 20:11 WIB
Icha Rastika

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengatakan bahwa PT Adhi Karya bersih dari tindak pidana korupsi. Pihaknya telah "bersih-bersih" terhadap orang-orang Adhi Karya yang dianggap terlibat proyek Hambalang. "Yang terlibat Hambalang itu manajemen yang lama. Yang sekarang jadi ikut malu, beban mental, padahal tugasnya sudah ditertibkan perusahaan itu. Tolong bedakan Adhi Karya lama dengan yang sudah bersih," kata Dahlan dalam acara diskusi "Peran dan Komitmen BUMN/BUMD dalam Memerangi Praktik Bisnis Koruptif" yang digelar di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Senin (4/6/2012).

Dahlan pun meminta publik membedakan antara manajemen Adhi Karya yang lama dengan yang dulu. Menurut Dahlan, manajemen yang baru telah berjanji kepadanya untuk tidak terlibat korupsi. "Kalau ditemukan Adhi Karya masih nyogok juga, nanti kita ganti lagi," kata Dahlan.

Keterlibatan Adhi Karya dalam proyek Hambalang tengah diselidiki Komisi Pemberantasan Korupsi. Sejumlah pegawai Adhi Karya diperiksa KPK dalam penyelidikan proyek Hambalang ini. Mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin menyebut Adhi Karya menggelontorkan uang pelicin untuk mendapatkan proyek Hambalang senilai hampir Rp 1,2 triliun tersebut. Uang dari Adhi Karya, menurut Nazaruddin, mengalir ke Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Malarangeng, Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, dan ke anggota Komisi X DPR.

Tudingan Nazaruddin itu pun dibantah Andi dan Anas. Adapun proyek Hambalang dikerjakan melalui kerja sama operasi (KSO) antara BUMN Adhi Karya dengan Wijaya Karya. Dahlan mengakui, BUMN konstruksi rawan terlibat kasus dugaan korupsi. Namun menurut Dahlan, kuncinya bukan pada BUMN melainkan di pihak kementerian selaku pemilik proyek. "Kuncinya ini memang pemilik proyek, ini harus ditertibkan, apakah subkontraktornya, pemilik proyek yang harus tindak itu. Kalau pemilik proyek tidak punya niat clear, pelaksana proyek bisa terjepit," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com