JAKARTA, KOMPAS.com — Kisruh terkait daftar pemilih tetap dalam Pemilihan Umum Kepala Daerah DKI Jakarta tahun 2012 terus menuai kecaman. Salah satu cagub jalur independen, Faisal Basri, menegaskan, seluruh pihak patut mencurigai keterlibatan petahana (incumbent) dalam kisruh DPT tersebut.
"Patut diduga mereka yang memasok data-data itu. Dalam artian sebagai gubernur memanfaatkan seluruh jaringan birokrasi yang urusannya catat-mencatat. Wali kota, camat, lurah, semua bekerja atas keinginan dia," tuturnya kepada sejumlah wartawan di rumahnya, Jalan Ciasem 4, No 22, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2012).
Faisal melanjutkan, pada dasarnya, pihaknya berpikiran positif terhadap tahap-tahapan yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta. Namun, berbagai temuan yang dikemukakan beberapa tim sukses membuat rasa kecurigaan tersebut muncul.
"Apa yang diputuskan KPU, Foke menerima tanpa reserve, DPS terima, DPT terima. Tidak sama sekali mempertanyakan apa yang telah diputuskan oleh KPUD sekalipun meski terjadi banyak keanehan," ujarnya.
Ia melanjutkan, temuan ratusan ribu DPT yang dicurigai bermasalah bukan angka yang main-main karena terkait hak konstitusi warga negara dalam menggunakan hak pilih. Menurut perhitungannya, DPT yang berpotensi ganda memiliki persentase lebih dari 7 persen dari total DPT. "Kalau perolehan suara nanti ketat, yang curang bisa menang," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, berdasarkan rapat pleno penetapan DPT, ditetapkan 6.983.692 orang dengan jumlah TPS 15.059 yang tersebar di enam wilayah di Jakarta. Dari enam tim sukses, hanya tim pasangan Foke-Nara yang menyetujui penetapan DPT tersebut, sementara lima lainnya menyatakan menolak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.