Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Nilai Penetapan DPT Lucu

Kompas.com - 04/06/2012, 12:27 WIB
Sandro Gatra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi menilai, penetapan daftar pemilih tetap (DPT) dalam Pilkada DKI Jakarta oleh Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta lucu. Pasalnya, pihak KPU tetap menetapkan DPT meskipun empat pasangan cagub dan cawagub menolak.

"Yang setuju cuma satu (pasangan). Ini kan lucu. Kalau yang setuju lima, yang enggak setuju satu, ditinggal yang satu enggak apa-apa. Ini yang ditinggal yang lima," kata Jokowi di Gedung Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (4/6/2012).

Sebelumnya, KPU Provinsi DKI Jakarta menetapkan DPT sebanyak 3.553.672 laki-laki dan 3.428.507 perempuan. Jadi total 6.982.179 pemilih dengan 15.060 tempat pemungutan suara.

Namun, lima tim sukses cagub-cawagub menolak menandatangani DPT lantaran masih ditemukannya DPT fiktif atau ganda. Hanya tim sukses Fauzi Bowo-Nacrowi Ramli yang menandatangani DPT.

Jokowi mengatakan, KPU Provinsi DKI Jakarta seharusnya segera menyelesaikan masalah DPT itu. Jangan sampai masalah itu meledak mendekati atau setelah pemungutan suara. DPT saat ini, kata dia, jelas menguntungkan incumbent.

"Kita ingin Pilkada DKI adalah Pilkada yang jujur, bersih, yang bisa dipakai untuk pembelajaran di daerah lain. Kalau jujur dan bersih, semua mesti akan rela (jika kalah). Kalau dimulai seperti ini, gimana coba," kata Jokowi.

Ia menambahkan, pihaknya berharap agar KPU Provinsi DKI Jakarta menindaklanjuti seluruh pengaduan tim sukses pasangan. Seharusnya, kata dia, KPU bekerja tanpa menunggu laporan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com