Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akibat Ekspansi Sawit (2)

Kompas.com - 04/06/2012, 08:51 WIB
Mohamad Burhanudin

Penulis

KOMPAS.com - Semua persoalan lingkungan itu berawal dari alih fungsi lahan hutan Rawa Gambut Tripa secara besar-besaran sejak awal 1990-an hingga saat ini menjadi kebun kelapa sawit. Pada awal 1990-an itu, luasan hutan Rawa Gambut Tripa masih mencapai sekitar 62.000 hektar.

Sejak awal 1990-an, lima konsesi hak guna usaha (HGU) diberikan kepada lima perusahaan perkebunan sawit di Tripa, dengan luas HGU antara 3.000 hingga 14.000 hektar per perusahaan.

Lima perusahaan sawit tersebut antara lain PT Gelora Sawita Makmur, PT Kallista Alam, PT Patriot Guna Sakti Abadi II, PT Cemerlang Abadi and PT Agra Para Citra. Pada tahun 2007, PT Astra Agro Lestari mengambil alih konsesi PT Agra Para Citra.

Pemberian konsesi perkebunan itu, beriringan dengan skema transmigrasi untuk menyediakan tenaga buruh di wilayah Tripa. Rawa Tripa kemudian mengalami kehancuran menyeluruh karena pembabatan, pembuatan kanal-kanal air untuk keperluan perusahaan sawit, serta pembukaan permukiman baru. Hingga sebelum tahun 2000, sekitar 35 persen kawasan Tripa sudah hancur.

Namun selama konflik, hanya sebagian kecil saja dari lahan-lahan ini yang ditanami kelapa sawit, dan kebanyakan dibiarkan tak terkelola selama beberapa tahun, sehingga justru memunculkan regenerasi alami. Karena itu, Tripa kemudian mampu menjadi zona pelindung yang efisien terhadap bencana tsunami tahun 2004 lalu.

Tahun 2005 konflik di Aceh berhenti, operasional perkebunan pun berlanjut. Pada tahun 2007, Gubernur Aceh mengeluarkan kebijakan moratorium pembalakan hutan di Aceh.

Namun, moratorium tersebut tak diindahkan. Pembabatan hutan terus berlanjut. Sayangnya, tak pernah ada tindakan tegas dari pemerintah akan hal tersebut. "Semuanya dibiarkan," kata Indriyanto, Petugas Pemantau Hutan Tripa dari Yayasan Ekosistem Lestari (YEL). (MOHAMAD BURHANUDIN)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com