Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Para Korban Peringati 6 Tahun Semburan Panas Lapindo

Kompas.com - 29/05/2012, 12:42 WIB
Idha Saraswati W Sejati

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com — Ribuan korban lumpur Lapindo memperingati enam tahun semburan lumpur panas Lapindo, Selasa (29/5/2012), di tanggul lumpur Lapindo yang terik di Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Mereka memperingati tragedi itu dengan berbagai cara.

Korban lumpur Lapindo dari dalam peta area terdampak menurut Peraturan Presiden Nomor 14 Tahun 2007 melakukan istiqasah di titik 25 tanggul lumpur. "Kami melakukan istiqasah untuk peringati enam tahun lumpur karena sampai sekarang ganti rugi kami belum dilunasi," ujar Pitanto, salah satu koordinator warga.

Warga dari kelompok tersebut sudah menduduki tanggul di titik 25 sejak 16 April silam. Mereka mengaku akan terus bertahan di tanggul sampai ada kejelasan mengenai realisasi pelunasan pembayaran ganti rugi. "Sampai sekarang tidak ada wakil pemerintah yang mengunjungi kami di sini. Padahal  pemerintah harusnya yang turun tangan. Kami ini kan korban, jangan dibenturkan dengan korporat yang sifatnya seperti itu," katanya.

Kelompok warga lainnya dari Sanggar Al Faz menggelar ruwatan lumpur di tanggul Desa Siring. Mereka memasang berbagai spanduk dan poster yang mengungkapkan kejengkelan mereka terhadap Lapindo dan pemerintah.

Korban Lapindo Menggugat (KLM) juga peringati enam tahun lumpur Lapindo. Tiga  warga masuk ke dalam kolam lumpur dan melumuri tubuhnya dengan lumpur untuk menggambarkan penderitaan warga akibat lumpur.

Mereka juga menggelar upacara bendera dengan mengangkat tema "Begonya Negeriku" di tanggul lumpur Desa Ketapang. Upacara ini menggambarkan ketidaktegasan presiden dalam menyeret penyebab semburan lumpur Lapindo.

Dodo Putra Bangsa pendamping Korban Lapindo Menggugat menggelar aksi untuk menolak desanya dimasukkan dalam peta terdampak lumpur Lapindo. Mereka juga menolak rencana pengeboran Lapindo Brantas Inc di desa mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com