Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basarnas dan Menko Kesra Akan Berikan Penghargaan ke Tim SAR

Kompas.com - 23/05/2012, 11:16 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Upaya pencarian dan pengangkatan korban pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, selama 10 hari tidak lepas dari semangat dan kerja keras tim Search and Rescue (SAR) gabungan. Semua pihak mulai dari TNI, Polri, Basarnas, mahasiswa, hingga warga sekitar bahu-membahu membantu proses itu.

Atas upayanya ini, Badan SAR Nasional dan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono akan memberikan sejumlah penghargaan kepada para pejuang kemanusiaan itu. "Untuk mengapresiasi kerja keras dari para relawan dari tim SAR gabungan, kami dari Basarnas dan Menko Kesra nanti akan memberikan penghargaan berupa sertifikat," ujar staf Humas Basarnas, Gagah Prakoso, Rabu (23/5/2012), di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

Penghargaan akan diberikan kepada perwakilan dari TNI, Basarnas, Polri, Palang Merah Indonesia (PMI), dan pencinta alam. Prosesi penyerahan penghargaan ini akan dilakukan bersamaan dengan rangkaian acara serah terima jenazah di Bandara Halim Perdanakusuma pagi ini.

Gagah mengatakan, rencananya, wartawan-wartawan peliput kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak, Bogor, juga akan diberikan penghargaan oleh Basarnas. "Rencananya akan diberikan minggu depan khusus untuk wartawan. Diberikan penghargaan karena bentuk apresiasi atas keikutsertaan melakukan peliputan di Gunung Salak," tandasnya.

Sebelumnya, pesawat Sukhoi Superjet 100 yang tengah melakukan joy flight pada Rabu (9/5/2012) lalu mengalami kecelakaan setelah menabrak lereng batu Gunung Salak. Seluruh awak dan penumpang pesawat yang berjumlah 45 orang turut menjadi korban. Untuk mengetahui posisi kecelakaan pesawat, tim SAR sempat mengalami kesulitan karena sinyal darurat melalui electronic locator transmitter (ELT) tidak ditangkap terminal Basarnas maupun Bandara Soekarno-Hatta.

Posisi pesawat baru diketahui pada Jumat (10/5/2012) pagi setelah sinyal ELT pesawat Sukhoi tertangkap pesawat Basarnas. Setelah itu, tim SAR gabungan yang sudah mendaki sejak Rabu malam berhasil mencapai lokasi yang cukup sulit karena berada di kemiringan 85 derajat. Di lokasi itu, tim menemukan puing-puing pesawat yang sudah luluh lantak dan sejumlah bagian tubuh korban.

Upaya evakuasi juga menjadi rintangan tim bekerja. Pasalnya, untuk mengangkut jenazah dari lokasi kecelakaan ke helikopter perlu dibuat tali sling sejauh ratusan meter. Tim SAR juga menerjunkan para pemanjat tebing andal lantaran tebing yang demikian terjal. Evakuasi berlangsung berhari-hari, tim SAR bahkan harus menginap di antara tumpukan jenazah dan puing-puing pesawat dengan menggantung di tali.

Badan SAR Nasional akhirnya memutuskan menghentikan evakuasi pada Jumat (18/5/2012). Dari bagian tubuh korban yang berhasil dievakuasi, tim Disaster and Victim Identification (DVI) Indonesia akhirnya berhasil mengidentifikasi seluruh awak dan penumpang pesawat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

    Nasional
    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

    Nasional
    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

    Nasional
    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

    Nasional
    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

    Nasional
    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

    Nasional
    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

    Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

    Nasional
    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

    Nasional
    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

    Nasional
    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

    Nasional
    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

    Nasional
    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

    Nasional
    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

    Nasional
    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

    Nasional
    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

    Nasional
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com